tag:blogger.com,1999:blog-29981692041438375852024-03-13T13:17:24.875+07:00Kumpulan Motivasi | Tokoh Inspirasi | Kata Mutiara | Tips Kesehatan | Tips Kecantikan | Tips CintaArfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.comBlogger143125tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-37348460378780019032012-06-22T18:59:00.003+07:002012-06-22T19:10:22.540+07:00Memaknai Kegagalan<a style="font-family: verdana;" href="http://solusimlm.files.wordpress.com/2011/05/gagal.jpg"><img style="float: left; margin: 0px 10px 10px 0px; cursor: pointer; width: 178px; height: 133px;" src="http://solusimlm.files.wordpress.com/2011/05/gagal.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; font-style: italic; font-family: verdana;">"Failure is success if we learn from it / Kegagalan adalah kesuksesan jika kita belajar darinya." (Malcolm Forbes)</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kegagalan adalah sebuah situasi di mana kita tak dapat mewujudkan target. Kita semua pasti pernah mengalami kegagalan, tak peduli berapapun usia, sebesar apapun kekayaan dan ilmunya, bagaimanapun kuatnya, dan lain sebagainya. Namun sesungguhnya </span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">kegagalan adalah pilar kesuksesan.</span><span style="font-family: verdana;"> Jadi jangan pernah takut gagal, namun belajar dan melakukan langkah-langkah yang lebih baik.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Selama ini kita mungkin memandang kegagalan sebagai fenomena yang buruk, sehingga kita ragu-ragu atau mundur karena takut mencoba meraih target yang lebih besar. Semua itu dikarenakan kita masih memiliki pemahaman yang rendah dalam menilai kegagalan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kini saatnya kita harus mengetahui bagaimana menghadapi kegagalan, sebab sikap kita dalam menghadapinya akan sangat menentukan tingkat kesuksesan. Orang-orang yang sukses dan berprestasi di dunia pernah gagal mungkin puluhan kali lebih sering dibandingkan kita. Mereka berhasil karena terus belajar dan mampu selalu bangkit dari kegagalan. Sehingga kegagalan itu membuat mereka lebih berpengalaman. Pengalaman itu membuat mereka mendapatkan kebijaksanaan, ilmu, karakter sekaligus kekuatan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Menyikapi Kegagalan</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kegagalan memang menjadi bagian hidup kita yang pahit, tetapi bukan berarti menutup segala kemungkinan keadaan menjadi lebih baik di kemudian hari nanti. Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah saat kita belum sukses. Oleh sebab itu </span><span style="font-style: italic; font-family: verdana;">segera bangun rasa percaya diri dan keberanian lagi untuk mencoba hal baru atau segera keluar dari zona nyaman. Kemudian mulailah berusaha mencoba mencapai target-target kecil dulu. Jika ada kemajuan, barulah target dapat dikembangkan. </span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="font-family: verdana;" align="center"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-000000asuccess.jpg" alt="" width="281" height="195" /></p><p style="font-family: verdana;" align="center"><br /></p><span style="font-family: verdana;">Jangan menganggap kegagalan itu sesuatu yang memalukan, namun jadikan semangat untuk mencoba sekali lagi walau hasilnya pun belum pasti. Jika kita terus mencoba, maka suatu saat kita akan menemukan cara terbaik dan tepat untuk mencapai target.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Pasti Anda pernah mendengar tentang perjuangan Thomas Alfa Edison sebelum menemukan bola lampu pijar. Ia mencoba ribuan cara agar tercipta hasil yang sempurna, tetapi ia selalu gagal. Namun kegagalan ribuan kali membuatnya menemukan 1 cara untuk menciptakan karya yang luar biasa dan hasilnya sekarang kita nikmati kehidupan malam yang terang benderang.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Gagal juga bukan berarti Anda tidak cakap, namun pertanda Anda memiliki keyakinan yang kuat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses menuju sukses memakan waktu, tenaga, pikiran, modal, pengorbanan dan lain sebagainya. Pada awal usaha berdagang misalnya, mungkin kita tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Tetapi jika Anda yakin pada target, lalu terus mencoba mempromosikan sambil memperbaiki kualitas produk dan pelayanan, tentu suatu saat Anda mencapai target yang Anda inginkan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Salah Tafsir</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kegagalan begitu sering disalah tafsirkan bahwa kita sudah kehilangan segalanya dan tidak lagi memiliki sesuatu yang cukup berharga. Padahal </span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">dari proses jatuh bangun karena menghadapi kegagalan itu sebenarnya kita mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman penting. </span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="text-align: center; font-family: verdana;"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-000000ways.jpg" alt="" width="212" height="212" /><br /></p><p style="text-align: left; font-family: verdana;">Bukankah untuk meraih keberhasilan itu kita memerlukan ilmu dan pengalaman? Semakin banyak pengalaman gagal, seharusnya semakin tinggi pula kemampuan dan kepintaran kita mengelola sumberdaya yang ada di dalam diri kita maupun di dalam lingkungan untuk mencapai target dan keseimbangan hidup.<br /><br />Kegagalan adalah pelajaran agar kita lebih bersyukur atas kehidupan yang kita miliki hari ini. Sebab kita tak akan pernah dapat mengubah masa lalu, juga tak akan dapat menentukan masa depan secara pasti. Jika kegagalan masih dapat membuat kita bersyukur masih mempunyai ‘hari ini', maka kita akan memiliki kekuatan luar biasa untuk memulai langkah baru dengan penuh semangat.<br /><br />Berpuluh tahun saya mengarungi hidup dan menggenggam dunia yang saya miliki sekarang ini membuat saya berkesimpulan bahwa mundur ke belakang karena takut gagal itulah kegagalan yang sesungguhnya. Jika kita terus mencoba dan tidak takut gagal, maka kegagalan itu justru akan menjadi pupuk yang menjadikan tanah lebih subur untuk menyemai benik modal dan usaha. Sehingga memungkinkan kita memanen keberhasilan dengan kualitas lebih baik dan seimbang komposisinya dalam segala aspek kehidupan.<br /><br />Jadi<span style="font-style: italic;"> berusahalah selalu memaknai kegagalan sebagai sesuatu yang positif dan penting. Sebab dengan begitu Anda akan mampu mencapai target lebih tinggi justru karena kegagalan-kegagalan yang sudah Anda ciptakan.</span><br /><br />______________<br /><br />*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com </p>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-27079352100138917412012-06-20T22:50:00.003+07:002012-06-20T22:55:44.694+07:00Perlunya Perencanaan Hidup<a href="http://personalitydinnyria.files.wordpress.com/2010/12/planning4.jpg"><img style="float: left; margin: 0px 10px 10px 0px; cursor: pointer; width: 276px; height: 166px;" src="http://personalitydinnyria.files.wordpress.com/2010/12/planning4.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-style: italic; font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >Penulis: Andrew Ho<br /><br />"Setiap menit yang Anda habiskan untuk perencanaan menghemat 10 menit dalam pelaksanaan; dan energi Anda kembali 1.000 persen." - Brian Tracy</span><span style="font-size:100%;"><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Masa lalu adalah masa yang bukan milik kita lagi. Masa sekarang adalah anugerah, maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Sedangkan masa depan belum tentu milik kita dan penuh ketidakpastian. Itulah mengapa diperlukan perencanaan hidup agar kita mudah melakukan tindakan tertentu jika dibutuhkan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Biasakan menyediakan security-net atau </span></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >rencana-rencana cadangan,</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;"> sehingga jika ada hambatan dapat segera diambil tindakan penyelesaian. Menyimpan nomor telpon penting itu perlu seandainya tiba-tiba Anda mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan maka Anda dapat langsung menghubungi nomor-nomor penting tersebut. Mempersiapkan peta, alat-alat perbaikan mobil dan lain sebagainya tentu sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum rencana berlibur dilaksanakan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Begitu banyak perencanaan untuk kehidupan sehari-hari, tentu banyak hal yang juga harus dipersiapkan menjelang masa senja nanti. Itulah mengapa sangat penting melakukan perencanaan hidup sedari sekarang, agar kita hidup nyaman dan menikmati masa tua nanti.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><img style="font-family: verdana;" src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-0000000000000000000senior.jpg" alt="" height="262" width="234" /><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"></span><div style="text-align: left;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;">Tentu kita tak ingin menjadi salah satu di antara 7 juta lansia di Indonesia yang sekarang hidup terlantar. "Pengertian terlantar adalah lansia dengan usia di atas 60 tahun yang tidak punya penghasilan dan tempat tinggal, atau tinggal bersama dengan keluarga miskin," kata Direktur Pelayanan Lanjut Usia Departemen Sosial RI, Tunggul Sianipar. Berikut ini beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai bagian dari merencanakan kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di masa tua nanti.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Pertama, </span></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >mempersiapkan tabungan untuk hari tua secara konsisten sebelum usia produktif berakhir</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;">, yaitu sampai umur sekitar 55 tahun. Sebab di masa tua kita sudah tak mampu bekerja keras lagi. Penghasilan menurun atau bahkan hilang, sementara kebutuhan hidup semakin tua semakin besar. Tabungan dapat dijadikan dana cadangan atau dijadikan investasi misalnya dalam bentuk rumah kos, deposito, dan lain sebagainya. Sehingga semua kebutuhan hidup dapat tetap tercukupi.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kondisi kesehatan di masa tua cenderung menurun, oleh sebab itu lakukan </span></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >investasi untuk kesehatan</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;">, misalnya mengikuti asuransi kesehatan. Memiliki asuransi kesehatan sama halnya mengalihkan biaya yang harus kita keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi. Semakin dini kita berinvestasi untuk kesehatan, semakin kecil premi asuransi yang harus kita bayarkan sedari sekarang.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Investasi untuk masa depan yang tidak kalah berharga adalah </span></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >menjaga kesehatan sedari sekarang</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;">. Sebab biaya kesehatan semakin hari semakin mahal. Bila kita selalu membiasakan hidup sehat, misalnya berolah raga teratur, istirahat dan makan teratur, dan lain sebagainya, maka kemungkinan menghadapi masalah kesehatan akan lebih kecil. Sehingga keuangan kita di masa datang tidak terbebani biaya kesehatan atau untuk berobat.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >Memastikan dapat tinggal di sebuah rumah dengan nyaman selama Anda inginkan</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;"> itu merupakan salah satu langkah penting merencanakan hidup. Usahakan untuk menyelesaikan cicilan rumah, sebelum masa pensiun atau memasuki usia lanjut. Tentu tak akan nyaman bila di usia tua masih harus dibebani dengan biaya cicilan rumah atau biaya kontrak rumah.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >Memperluas hubungan sosial dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;"> adalah salah satu perencanaan untuk menyongosng masa tua. Sebab bergaul dengan banyak orang akan membuka kesempatan untuk bertukar pengalaman. Hal itu membuat kita terus bersemangat, karena merasa tetap mendapatkan dukungan sosial, tetap diinginkan dan dihargai, meskipun kita sudah mengalami banyak kemunduran.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Depresi dan perasaan hampa kerap menghantui kehidupan di masa tua. Keimanan merupakan cara yang ampuh untuk melindungi diri dari ancaman perasaan negatif tersebut. Oleh sebab itu, </span></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >dekatkanlah diri kepada Tuhan YME</span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;"> dan lakukan kebaikan sebanyak mungkin sedari sekarang.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sangat banyak kemungkinan atas kehidupan di masa datang. Perubahan-perubahan hendaknya diantisipasi sejak dini, diantaranya mempersiapkan masa depan keuangan, kesehatan, melakukan banyak kebaikan dan meningkatkan keimanan, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga mempersiapkan diri atas segala kemungkinan itu jauh lebih menguntungkan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">______________________________________________________________________________</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"></span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;font-size:100%;" >*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com </span><br /></div></div>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-32114220900442355362012-06-19T23:56:00.002+07:002012-06-20T00:03:09.823+07:007 Alasan Mengapa Anda Layak Sukses<span style="font-size:100%;"><a style="font-family: verdana;" href="http://imagecache.te3p.com/imgcache/a90354e78c2d670bce1f48433c51b7eb.jpg"><img style="float: left; margin: 0px 10px 10px 0px; cursor: pointer; width: 216px; height: 235px;" src="http://imagecache.te3p.com/imgcache/a90354e78c2d670bce1f48433c51b7eb.jpg" alt="" border="0" /></a><em style="font-family: verdana;">Sukses adalah hak semua orang. Semua orang punya kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih kesuksesan. Tapi ada kalanya kita tidak yakin dengan kemampuan diri kita untuk meraihnya. Bahkan tidak sedikit orang yang merendahkan dirinya, merasa dirinya tidak pantas dan tidak layak, merasa tidak percaya diri dan lain sebagainya. Padahal sukses bisa menjadi milik siapa pun asalkan mereka mau berusaha dan berani bermimpi untuk itu.</em></span> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><u>Ada 7 alasan mengapa Anda layak untuk sukses:</u></span> </p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 1. Keajaiban terus terjadi </strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Pernahkah Anda melihat rekor dunia? Mengapa itu bisa terjadi? Tidak lain adalah karena peristiwa tersebut sangat fantastis dan bisa dibilang sangat tidak masuk akal. Tapi kenyataannya itu benar-benar terjadi di dunia ini. Dan hebatnya rekor-rekor lama terus bertumbangan oleh rekor-rekor baru. Hal ini membuktikan betapa dahsyatnya potensi manusia dalam menciptakan keajaiban. Kita sendiri tidak tahu sampai mana batas kemampuan diri kita yang sebenarnya karena keajaiban terus saja terjadi. </span></p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 2. Sukses bukan barang mewah </strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Apakah sukses hanya akan menjadi milik orang kaya, yang punya segunung uang, yang punya modal besar dan harta melimpah? Pikirkan sekali lagi. Sudah banyak contoh dan bukti di mana orang-orang yang dulunya biasa-biasa, bahkan hidup susah tapi akhirnya bisa menjadi sukses. Di Amerika sendiri, survei menunjukkan lebih dari 80% orang-orang kaya adalah <em>self-made millionaire</em> alias kaya dari nol atau usaha sendiri, bukan dari warisan orang tua. </span></p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 3. Tuhan tidak pernah menstempel Anda sukses atau gagal </strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Begitu kita dilahirkan, Tuhan tidak pernah memberi stempel di kepala Anda apakah Anda akan menjadi orang sukses atau pecundang. Tapi kita diberi kemampuan untuk memilih. Dan pilihan yang kita ambil itulah yang akan menentukan siapa diri kita di masa mendatang. Sukses atau gagal bukan ditentukan orang lain atau apa pun, melainkan diri Anda sendiri. Anda sukses karena itu pilihan Anda. Anda gagal juga karena pilihan yang Anda ambil. Jadi, apa pilihan Anda? </span></p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 4. Sudah banyak yang membuktikannya </strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Siapa pun berhak untuk hidup sukses. Hal ini sudah dibuktikan semua orang dari berbagai kalangan, profesi dan latar belakang, miskin kaya, tua muda, wanita pria dan semua orang lainnya sudah pernah meraih sukses. Baca saja kisah orang-orang yang telah sukses. Anda akan tahu bahwa mereka datang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Jadi, bisa dikatakan bahwa sukses bukanlah untuk orang-orang tertentu saja. Semua orang diberi kesempatan yang sama untuk sukses. </span></p> <p style="text-align: center; font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-00000000000000000000jump.jpg" alt="" height="206" width="369" /></span> </p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 5. Manusia diberi potensi yang tak terbatas</strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Pada zaman dulu, hidup manusia serba terbatas. Tapi, perlahan hidup manusia mengalami kemajuan. Bahkan dulunya kita tak pernah menyangka kita bisa hidup di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Mengapa bisa begitu? Tidak lain adalah karena hasil pikiran manusia. Potensi manusia sangatlah besar hampir tak terbatas sehingga manusia bisa menciptakan perubahan yang jauh lebih baik dari waktu ke waktu. </span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Siapa yang dulu pernah menyangka ada benda yang bisa terbang? Siapa yang pernah menyangka pergi ke luar angkasa itu mungkin? Siapa yang pernah menyangka berbicara dengan orang lain dari jarak yang cukup jauh adalah mungkin? Dulunya tidak mungkin. Tapi sekarang, itu semua sudah biasa. Dengan potensi manusia yang tak terbatas, kita tak tahu apa lagi yang akan terjadi di masa mendatang. </span></p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 6. Banyak sumber pembelajaran </strong></span> </p> <p style="text-align: left; font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Di zaman dulu, kalau ingin sukses, kita harus mencoba sendiri melalui proses trial dan error. Dulu, tidak ada seminar dan pelatihan motivasi, buku-buku pengembangan diri, audio motivasi, mentoring dan sumber-sumber lainnya. Dulu, itu semua susah didapat. Tapi sekarang kita bisa mendapatkan dan mengaksesnya semudah makan dan minum. Seminar, pelatihan, buku dan alat pengembangan diri lainnya bisa mempercepat kesuksesan kita karena hasil pengalaman mereka semuanya selama bertahun-tahun dituangkan dalam bentuk buku, seminar dan pelatihan. Jadi, kita tidak perlu meraba-raba dan terperangkap proses yang memakan waktu. Semua ilmu mereka bisa kita serap dan lahap, dan bisa kita manfaatkan untuk meraih kesuksesan kita. Luar biasa, kan? </span></p> <p style="font-family: verdana;"> <span style="font-size:100%;"><strong> 7. Anda sangat berharga </strong></span> </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Diri kita sungguh berharga. Sudah selayaknya Anda meraih sesuatu yang berharga dalam hidup ini. Sudah sepantasnya Anda meraih apa yang pantas Anda dapatkan. Anda adalah unik, tidak ada orang yang sama persis seperti Anda di masa lalu dan tidak akan ada orang yang sama persis seperti Anda di masa depan. Itu sudah pasti. </span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Tahukah Anda mengapa barang antik dan <em>limited edition</em> itu sangat mahal? Karena jumlahnya terbatas. Anda malah paling berharga karena Anda hanya satu-satunya di dunia ini. jadi, jangan merendahkan diri dan jangan buat diri Anda minder. Anda layak sukses. Jangan katakan Anda tidak layak. Karena kita diciptakan sama. Anda sendirilah yang selalu menilai apa yang pantas dan tidak pantas Anda dapatkan. </span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> Dengan adanya 7 alasan di atas, alasan apalagi yang akan menghalangi Anda meraih sukses? Seharusnya tidak ada! Mari perjuangkan mimpi Anda dan terbanglah setinggi angkasa dan selamlah sedalam samudera untuk meraih apa pun yang selama ini tidak berani Anda impikan. </span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:100%;"> ========================================= </span></p>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-8773642259092610712011-12-17T21:00:00.002+07:002011-12-17T21:04:09.819+07:00Sukses Berawal dari Hal yang Sederhana<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPzVatQ2z327V8M8dmmyKP2uqRmkERxA5xtThvNIJMlKe6xOAe_Wk803FnJAvJ0wUpA84mUU7UqqWoa_wnVu3N6mRGCVdmNaFI7cwmPZOrWAzINz5dEoAr1tC64a8dRvzinFHVe8NzjCE/s320/Marketing+Sukses.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 259px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPzVatQ2z327V8M8dmmyKP2uqRmkERxA5xtThvNIJMlKe6xOAe_Wk803FnJAvJ0wUpA84mUU7UqqWoa_wnVu3N6mRGCVdmNaFI7cwmPZOrWAzINz5dEoAr1tC64a8dRvzinFHVe8NzjCE/s320/Marketing+Sukses.jpeg" alt="" border="0"></a><span style="font-family: verdana;">Suatu hari, seorang pangeran yang baru saja menjadi raja sedang bingung. Sebelum wafat, ayahnya meninggalkan surat wasiat yang ditujukan pada dirinya dan dua adik perempuannya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Isi dari wasiat itu adalah bahwa dirinya ditunjuk menjadi raja berikutnya untuk menggantikan posisi ayahnya yang sudah wafat. Namun, wasiat yang berikutnya sungguh sulit untuk dilaksanakan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Wasiat tersebut berisi pembagian 7 ekor kuda istimewa milik ayahnya yang sangat mahal harganya kepada tiga orang anaknya dengan perincian sebagai berikut. Setengah dari jumlah kuda diberikan pada anak pertama, seperempat dari jumlah kuda diberikan pada anak kedua, dan seperdelapan dari jumlah kuda diwariskan pada anak bungsu.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="font-family: verdana;" align="center"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-00savethehorses.jpg" alt="" height="171" width="257"> </p><span style="font-family: verdana;">Sang raja (eks. pangeran) bingung bukan main, karena jika kuda diwariskan sesuai wasiat sang ayah, maka kuda-kuda itu harus dipotong-potong. Jika begitu, maka kuda itu tidak akan ada manfaatnya karena pasti mati.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Untuk itu raja muda tersebut meminta para penasihat terbaiknya berkumpul di ruang istana untuk memberikan solusi. Barangsiapa yang bisa memberikan ide yang sangat memuaskankan, maka ia akan mendapat uang emas dalam jumlah besar.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Orang pertama memberi ide, "Raja yang terhormat. Sebaiknya ikuti saja saran ayah raja sesuai wasiat. Siapa tahu memang begitu keinginannya."</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Orang kedua memberi ide lainnya, "Raja yang mulia. Menurut saya, cara yang efektif adalah jual saja kuda-kuda itu dan uangnya baru dibagi sesuai wasiat."</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Orang selanjutnya angkat bicara, "Saya mengusulkan agar raja lebih baik menyewa seorang filsuf atau orang yang pintar agar menyumbangkan idenya."</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Ketiga usul tersebut tidak begitu memuaskan sang raja. Tiba-tiba seorang pelayan yang berdiri di sampingnya dan menawarkan usul yang mudah. Hal ini tentu mengundang cemoohan dari para penasihat. Namun, raja bersikap bijaksana dan bersedia memberi kesempatan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Ia berkata, "Begini saja, terlebih dahulu saya harus meminjam seekor kuda." Permintaannya pun dikabulkan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kemudian ia melanjutkan, "Jumlah kuda raja ada 7 ekor dan ditambah 1 ekor lagi sehingga menjadi 8 ekor. Sesuai wasiat, maka anak pertama akan mendapatkan setengahnya. Jadi setengah dari delapan adalah 4 ekor. Anak kedua mendapatkan jatah seperempatnya. Jadi seperempat dari delapan adalah 2 ekor. Anak terakhir mendapat jatah seperdelapan, yaitu 1 ekor. Jika seluruhnya dijumlah, maka 4 ekor ditambah 2 ekor dan 1 ekor menjadi 7 ekor, persis seperti jumlah kuda raja. Terakhir, masih tersisa 1 ekor kuda pinjaman tadi, sehingga saya kembalikan pada pemiliknya."</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sang raja sangat puas dan kagum dengan ide pelayannya. "Sungguh tak terduga ternyata kamu dapat memikirkan ide mudah seperti ini." Akhirnya pelayan tadi berhak memperoleh hadiah uang emas yang banyak.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Pesan pada pembaca:</font><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Mungkin banyak dari Anda yang berpikir bahwa untuk sukses, harus melakukan hal-hal yang rumit, melakukan hal-hal yang besar atau menggunakan teknik-teknik canggih.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sebenarnya sukses adalah kumpulan dari tindakan yang sederhana secara konsisten. Tindakan itu tentunya tindakan yang membawa Anda ke arah sukses. Tindakan yang besar berasal dari kumpulan tindakan kecil, dan tindakan kecil berasal dari tindakan yang lebih kecil lagi. Jadi, jangan berpikir bahwa sukses membutuhkan tindakan raksasa.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Contoh, komputer canggih seperti sekarang ini ternyata hanya terdiri dari angka 0 dan 1 (angka biner). Kumpulan angka-angka inilah yang memprogram komputer untuk berfungsi. Rumus-rumus matematika yang paling rumit sekalipun berasal dari kumpulan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Perkalian pun ternyata berasal dari penjumlahan berulang. 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15. jadi, semua yang terlihat rumit sebenarnya adalah kumpulan dari hal-hal yang sederhana. Hal besar tidak akan pernah ada jika tidak ada hal kecil.</span><br style="font-family: verdana;"> <font style="font-weight: bold; font-family: verdana;"><br />Orang yang sukses adalah orang yang melakukan tindakan kecil namun konsisten. Perjalanan ribuan mil berhasil ditempuh bukan karena langkah raksasa, melainkan usaha untuk berjalan selangkah demi selangkah sampai ke tujuan. </font><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-49954219892046349882011-12-17T20:54:00.003+07:002011-12-17T21:04:09.848+07:00Hargai Hidup! Maka Anda Akan Sukses<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-kMwET-7T4ZOqzqDKO6kY3SXQqk84XGH0nRNImb5IMpxsI0MO9cPxzYP3Y2e9cfjkSQfWtfa0GoT_JVKDGPFd97rYRBTJLm_L7QmgGXVkk-Mobomxy4ayu8WtT4_G23pL_tQ5sH6Iyp3c/s1600/animasi-1.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 194px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-kMwET-7T4ZOqzqDKO6kY3SXQqk84XGH0nRNImb5IMpxsI0MO9cPxzYP3Y2e9cfjkSQfWtfa0GoT_JVKDGPFd97rYRBTJLm_L7QmgGXVkk-Mobomxy4ayu8WtT4_G23pL_tQ5sH6Iyp3c/s1600/animasi-1.gif" alt="" border="0"></a><span style="font-family: verdana;">Hidup dengan mengesampingkan paradigma spiritualitas ketuhanan adalah hidup dengan tidak menghidupkan kehidupan dalam dirinya sendiri. Hidup seperti ini tidak memiliki makna bagi masa depannya. Mereka telah kehilangan sentuhan makna spiritual dalam hidupnya. Dalam kehidupan ini, kita memiliki modal intelektual, modal emosional termasuk sosial, fisik, dan modal spiritual.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kalau kita hidup hanya selalu meningkatkan modal intelektual dan modal emosional saja maka rasionalitas dan logikalah yang kita ke depankan dalam hidup, akhirnya kita tidak benar-benar hidup dalam kehidupan kita. Memang, kita bisa saja berhasil memiliki kedudukan yang tinggi, mampu me-manage bawahan dengan baik tetapi suatu ketika hati akan merasakan kehampaan karena kebutuhan ruhani tidak tercukupi dengan baik. Oleh karena itu modal utama yang harus kita hidupkan adalah modal spiritual (SQ) agar kehidupan kita menjadi seimbang. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual kita adalah sebagai berikut:</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><ul style="font-family: verdana;"><li>M<font style="font-weight: bold;">enyadari Posisi Diri, Biasakanlah untuk berdialog dengan diri sendiri: </font>apa yang seharusnya saya lakukan atau perjuangkan dalam kehidupan ini? Untuk apa dan mengapa kita hidup di dunia ini? Siapa Tuhan kita dan apa tujuan tertinggi kehidupan kita di dunia ini? Dengan menyadari bahwa kita adalah hamba Tuhan maka seharusnyalah kita mengarahkan hati kita berniat bahwa bekerja adalah ibadah, berbisnis adalah ibadah, belajar adalah ibadah, dan semua yang kita lakukan hanya untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Artinya bentuk pengabdian kita kepada Tuhan diwujudkan dalam menjauhi apa yang dilarang oleh Tuhan melalui kitab suci-Nya, mempergunakan sebaik-baiknya apa yang telah kita terima untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab kita, bersyukur atas karunia-Nya, dan melakukan apa saja yang sebaiknya dilakukan seorang manusia baik di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, keluarga, maupun hubungan antar manusia. Kesadaran inilah yang akan membawa pada peningkatan kehidupan spiritual kita.</li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Manusia Mempunyai Potensi yang Luar Biasa Manusia diciptakan Tuhan untuk dijadikan pemimpin di muka bumi ini.</font> Tidaklah mungkin Tuhan memberikan tugas kepada manusia tanpa bekal apapun, lihatlah kita sebagai manusia diberikan 3 potensi yang seharusnya kita kembangkan yaitu akal, hati, dan fisik. Dengan potensi akal manusia mampu mencari ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan dan menciptakan segala sesuatunya. Akallah yang bisa kita gunakan untuk menciptakan ilmu yang bermanfaat dan menciptakan segala sesuatu yang mempunyai kemaslahatan bagi manusia lainnya, dan begitu pula sebaliknya. Dengan potensi hati, manusia dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang bersih dan mana yang kotor, maka jika hati manusia bersih tentunya manusia akan memilih yang haq, benar, dan bersih. Begitu juga dengan potensi fisik, manusia bisa menggunakannya untuk berbuat amal kebaikan dan melakukan apa saja yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, nusa dan bangsa. Apalagi banyak penelitian membuktikan bahwa di dalam tubuh manusia yang terbentuk dari sel-sel, terdapat DNA yang mampu menyimpan informasi luar biasa banyaknya, tersimpan pula talenta yang menjadi karunia dalam diri manusia maka tugas manusialah untuk mengenali talenta itu, mengasahnya dengan akal, hati dan fisik sehingga menjadi sebuah sarana untuk mencapai tujuan hidup selanjutnya di dunia dan akhirat.</li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Menghargai Kehidupan "</font>. Nilai seseorang bukanlah bagaimana ia mati melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang telah ia peroleh melainkan apa yang telah ia berikan, bukan pangkatnya melainkan tugas apa yang telah dapat ia laksanakan dengan sebaik-baiknya." Ungkapan ini begitu jelas bahwa manusia tidak akan berarti apa-apa di mata orang lain dan Tuhan, walaupun jabatannya sebagai presiden atau pengusaha yang kaya raya tanpa diwarnai dengan kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain. Benar apa yang dikatakan oleh Albert Einsten, "Hidup yang berharga adalah hidup yang dapat memberikan kehidupannya kepada orang lain." Mereka yang menghargai kehidupannya lebih dekat dengan kemudahan dan keberuntungan, sehingga membuat hidupnya menjadi lebih hidup. Begitu sebaliknya mereka yang tidak menghargai hidupnya, selalu memikirkan dirinya sendiri justru akan lebih dekat dengan kesulitan dalam kehidupannya, sehingga hidupnya menjadi hampa. Inilah yang sering disebut sebagai "Law of Attraction" dimana energi yang kita berikan akan kembali kepada kita energi serupa sejumlah energi yang sama, bahkan akan mendapatkan energi yang lebih besar lagi. Bagaimana implementasinya dalam kehidupan ini? Apa yang harus dilakukan dalam menghargai hidup, sehingga membuat hidup menjadi lebih bermakna dan law of attraction semakin dapat kita rasakan?</li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Mulailah untuk fokus memikirkan orang lain. </font>Cobalah untuk memikirkan orang lain, bagaimana membantu fakir miskin, memikirkan orang yang tak berdaya, dan banyaklah bersedekah karena hal ini akan membawa dampak yang positif pula dalam diri kita. - Meningkatkan empati kepada orang lain. Apa yang diperlihatkan pengemis dan tukang semir sepatu di atas, telah menggambarkan bagaimana mereka berempati ikut merasakan penderitaan para korban gempa di Tiongkok. Mereka tidak sekedar bersimpati atas peristiwa itu, tetapi lebih memahami secara emosional terhadap apa yang dirasakan para korban gempa, melihat apa yang dibutuhkan mereka, dan berusaha memberikan suatu solusi. Inilah sikap yang harus kita lakukan untuk menghargai hidup ini, bahwa kita perlu memiliki kerendahan hati, kesediaan hati untuk berbagi kebaikan, dan kegembiraan kepada orang lain serta memberikan dorongan disaat orang lain mengalami kesulitan.</li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Berbagi energi positif.</font> Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepaskan energi positif ini, diantaranya berbagi motivasi, bertukar ide dan gagasan, membantu mencari solusi bagi orang lain, dan masih banyak lagi upaya berbagi dengan orang lain. Ingat law of attraction yang mengatakan semakin banyak energi positif yang keluar maka semakin banyak pula yang akan kembali Anda terima. Juga ada hukum kekekalan energi dimana kebaikan yang dilakukan tidak akan hilang di alam semesta ini, tetapi akan berubah bentuk yang lain, seperti dalam bentuk kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup, keberhasilan, kemudahan rezeki, dan masih banyak lagi.<br /></li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Berserah Diri kepada Tuhan.</font> Hidup ini berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Menghargai hidup yang telah diberikan Tuhan kepada manusia merupakan bentuk berserah diri, meskipun demikian tidak berarti manusia menerima apa adanya dan menyerah terhadap keadaan, karena berserah diri juga berarti memikul tanggungjawab yang dipercayakan kepada manusia. Tanggungjawab sebagai pemimpin baik diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, dan Negara juga tidak henti-hentinya menjadikan Tuhan sebagai asal dan jalan hidup termasuk ketika kita bekerja untuk melaksanakan perintah Tuhan, beribadah untuk meraih ridha-Nya, hidup yang kita semua jalani sesuai dengan perintah-Nya, dan apapun kita kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. </li></ul>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-21331076162003463042011-12-17T20:48:00.002+07:002011-12-17T21:04:09.867+07:00Stop Merendah Diri, Tunjukan Keberanian Luar Biasa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://jongos18.files.wordpress.com/2009/03/keberanian-seorang-anak-kecil-2.jpg?w=655"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 221px; height: 212px;" src="http://jongos18.files.wordpress.com/2009/03/keberanian-seorang-anak-kecil-2.jpg?w=655" alt="" border="0"></a>Pada suatu kala, hiduplah seorang pemuda yang menjalani hari-harinya dengan penuh kebosanan. Ia telah kehilangan semangat hidup karena berbagai masalah dan persoalan buruk yang terus menghantuinya. Bisnis yang telah dirintis dengan susah payah akhirnya bangkrut, yang mengakibatkan anak dan istri tercintanya berada dalam keadaan yang terancam. Ia cemas memikirkan bagaimana menghidupi keluarganya ke depan.<br /><br />Keadaan yang penuh kesulitan itu membuatnya tidak kuat menahan beban hidup yang berat bagaikan menahan sebuah gunung. Semuanya terasa tidak adil. Ia pun merasa tidak berguna bagi orang lain karena berpikir ia bukan siapa-siapa lagi. Ia menganggap dirinya sekarang seperti sampah yang siap dibuang, tidak berguna, tidak dipedulikan. Ia merasa tidak berguna sebagai seorang suami, tidak mampu memberikan yang terbaik bagi keluarganya.<br /><br />Begitulah seterusnya, pemuda itu terus mengeluhkan keadaannya dan terus mengatakan kepada diri sendiri bahwa ia adalah orang yang tidak berguna.<br /><br />Sampai pada suatu hari, ia berjalan-jalan di kota dan melihat ada sebuah kebakaran hebat yang terjadi di sebuah rumah. Api tersebut merah membara seakan ingin menelan apapun yang berada di dekatnya. Api itu luar biasa besarnya seperti kobaran api raksasa yang menghanguskan rumah itu. Pemilik rumah itu, seorang wanita, menangis dengan keras sambil menunjuk ke arah rumah dan memanggil anaknya yang masih terjebak di dalam. Anaknya menangis memanggil ibunya dari lantai dua. Wanita itu bersikeras ingin menerobos ke dalam, tetapi dihalangi tetangganya karena api yang besar tidak memungkinkan seseorang untuk masuk ke dalamnya.<br /><br />Orang-orang sekitar hanya bisa melihat kobaran api yang menyala-nyala tanpa bisa berbuat apa-apa untuk menolong seorang anak yang berada di lantai dua, terperangkap tak bisa keluar.<br /><br />Tiba-tiba muncul seorang anak yang cacat mental (idiot) dengan penuh keberanian menerobos memasuki rumah yang terbakar itu. Orang-orang berteriak untuk melarangnya, tapi ia terus masuk seolah-olah tidak mendengarkan mereka. Tidak lama kemudian, pemuda cacat mental ini berhasil keluar dari kobaran api dengan selamat sambil menggendong seorang anak yang tadi terperangkap dalam kebakaran.<br /><br />Melihat keberaniannya, semua orang bertepuk tangan untuknya. Mereka salut karena ketika tidak ada seorang pun yang berani menyelamatkan orang, ia malah berani melakukannya bagaikan memiliki banyak nyawa. Sang ibu terus berterima kasih kepadanya karena telah menyelamatkan nyawa anaknya. Pemuda cacat mental itu tetap tak berekspresi bagaikan tidak terjadi apa-apa.<br /><br />Melihat kejadian itu, pemuda itu tertegun melihat tindakan luar biasa yang dilakukan pemuda cacat mental itu. Air mata haru mengalir karena selama ini ia selalu menganggap dirinya tidak berguna. Saat itulah ia melihat dengan mata kepala sendiri seorang pemuda yang mengalami keterbelakangan mental menjadi seorang pahlawan sejati ketika menyelamatkan seorang anak kecil dari kebakaran, padahal orang lain tidak berani melakukannya. Seorang cacat mental yang dianggap tidak berguna bisa memiliki keberanian yang luar biasa dan bahkan jauh lebih berguna dari orang lain yang hanya melihat saja.<br /><br />Pesan kepada pembaca:<br /><br />Mungkin Anda kadang-kadang suka merendahkan diri sendiri dengan sesuatu hal yang membuat Anda menjadi tak berdaya. Anda mungkin menganggap diri sendiri tidak berguna dan tidak cukup pantas untuk menjadi orang yang luar biasa. Anda mungkin juga menganggap orang lain jauh lebih baik dan lebih hebat dari Anda. Anggapan inilah yang sering kali menjatuhkan kita sebagai seorang manusia yang memiliki kemampuan luar biasa.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sikap rendah diri inilah yang mengikat diri sendiri dan menahan seluruh potensi yang ada dalam diri Anda.</span> Sikap ini juga bagaikan penjara bawah tanah yang membuat Anda tidak bisa pergi bebas ke mana pun yang Anda inginkan.<br /><br />Sadarilah bahwa Anda adalah manusia yang unik dan dibekali dengan kemampuan yang luar biasa untuk menjadi, melakukan dan memperoleh apa pun yang Anda impikan. Anda hanya perlu mendukung diri Anda dan menyadari bahwa <span style="font-weight: bold;">Anda adalah orang yang dilahirkan di dunia ini untuk menjadi luar biasa, bukan orang yang biasa-biasa saja.</span> Anda layak untuk menjadi orang yang berguna, menjadi seorang juara dan pahlawan sejati dalam hidup Anda.<br />Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-56113709116708491252011-12-17T20:37:00.003+07:002011-12-17T21:04:09.875+07:00Rahasia Tetap Bersemangat Di Saat-saat Sulit<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="http://joylexx.files.wordpress.com/2010/03/sad.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 267px; height: 280px;" src="http://joylexx.files.wordpress.com/2010/03/sad.jpg" alt="" border="0"></a><span style="font-family: verdana;">Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang di dunia ini pasti pernah mengalami saat-saat sulit atau menghadapi kesulitan dalam hidupnya, tidak peduli apakah orang kaya atau miskin, cantik ataupun jelek, tua maupun muda, pria maupun wanita. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari masalah dan kesulitan. Semua orang pasti menginginkan kebahagiaan dan kesenangan selalu menghampiri mereka.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Akan tetapi kebahagiaan dan kesulitan selalu datang silih berganti dalam hidup manusia. Orang-orang cenderung merasa baik dan bahagia ketika kejadian atau peristiwa baik terjadi dalam hidup mereka. Mereka akan merasa bahagia dan senang. Begitu juga sebaliknya, orang-orang akan cenderung merasa depresi, stress, kecewa ataupun sedih ketika kesulitan dan kejadian buruk menimpa mereka.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sebenarnya hal tersebut bukanlah penghalang bagi Anda jika Anda bisa mengatasi kesulitan tersebut sehingga tidak sampai mempengaruhi dan menjatuhkan Anda. Ada segelintir orang yang bisa bertahan dan bangkit dari kesulitan dan akhirnya berhasil mengatasinya. Ada juga orang-orang yang tidak mampu bangkit dan tertekan dengan keadaan tersebut. Ini semua tergantung pilihan kita bagaimana reaksi dan tanggapan kita terhadap kesulitan yang sedang menimpa kita.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Ada beberapa kiat-kiat yang dapat membantu Anda supaya Anda tetap bersemangat walaupun Anda sedang menjalani masa-masa sulit, sehingga dapat membuat Anda bangkit kembali atau setidaknya membuat Anda lebih baik ke depannya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Menyadari bahwa kesulitan bukan untuk membuat Anda terpuruk, melainkan membuat Anda jauh lebih kuat.</font> Ketahuilah bahwa ketika kesulitan sedang menimpa Anda, sebenarnya Anda sedang dipersiapkan untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat untuk menghadapi Kesulitan dan tantangan ke depan yang jauh lebih besar di masa yang akan datang. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya. Coba bayangkan mulai dari kecil Anda sudah sangat bahagia dan senang, tidak ada satu pun kesulitan dan kesedihan yang menimpa Anda. Kemudian setelah Anda besar, tiba-tiba kesulitan datang kepada Anda. Bisa dipastikan bahwa Anda akan sangat terpukul dan frustrasi sekali karena Anda sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan seperti ini sebelumnya. Anda bahkan tidak tahu bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Kesulitan dan perasaan negatif lainnya merupakan sebuah tanda atau sinyal yang diberikan kepada Anda supaya Anda terus berbenah dan mempersenjatai diri dengan lebih baik lagi supaya dapat melewati tantangan berikutnya. ketika Anda berhasil mengatasi kesulitan, Anda sudah jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Maka dari itu, bersyukurlah akan semua ini. Ketika Anda mengalami masa-masa sulit, jadikan hal tersebut sebagai batu loncatan menuju pribadi yang lebih baik dan sukses. Tidak ada yang namanya kesuksesan tanpa disertai kegagalan terlebih dahulu. Kegagalan membuat Anda semakin kuat dalam meraih cita-cita Anda. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jika Anda ingin sukses maka Anda harus menerima banyak kegagalan atau kesulitan. Tergantung Anda sendiri apakah Anda menganggap kesulitan membuat Anda lebih terpuruk atau membuat Anda lebih baik dari sebelumnya. Ini semua adalah pilihan Anda.<br /></li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. </font>Kebanyakan orang cenderung memiliki perasaan yang negatif ketika mereka menemui kesulitan. Mereka akan merasa sedih, kecewa, depresi, terpukul dan tertekan. Hal ini disebabkan oleh pemikiran mereka sendiri. Mereka terus-menerus memikirkan betapa buruknya keadaan mereka sehingga tanpa disadari mereka terus tenggelam dan terpuruk di dalam perasaan negatif mereka sendiri. Perlu diketahui bahwa di balik setiap kesulitan, pasti ada suatu hikmah atau makna positif yang dapat kita ambil. Tetapi sayangnya kebanyakan orang justru mengambil hikmah negatif dari kesulitan tersebut. Yang perlu Anda ambil adalah hikmah yang baik sehingga Anda dapat belajar darinya dan berusaha bangkit untuk mengatasinya. Daripada merasa buruk dan tertekan akibat kesulitan yang Anda alami, jauh lebih baik jika Anda melihat kesulitan atau tantangan dari kacamata/sudut pandang yang berbeda. Ini diibaratkan Anda sebagai sutradara dari diri Anda yang dapat mengubah sudut pandang kamera sesuka Anda.<br /></li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Memotivasi diri.</font> Salah satu perbedaan antara orang yang berhasil bangkit dari keterpurukan dengan orang yang terus terpuruk dalam kesulitan adalah bahwa orang yang berhasil bangkit selalu termotivasi atau memotivasi diri mereka sendiri sehingga mereka terus bersemangat tidak peduli betapa sulitnya keadaan mereka. Orang yang terus terpuruk tidak memotivasi diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak mampu bangkit kembali. Sekarang ini Anda dapat memperoleh segala sumber daya yang dapat membuat Anda termotivasi dan bersemangat. Ada banyak buku-buku motivasi yang dapat membangkitkan potensi diri Anda. Kata-kata yang tercantum di dalamnya dapat membuat Anda merasa terinspirasi untuk bangkit. Sumber lainnya berupa pelatihan atau seminar motivasi dimana pembicara membagikan kiat-kiat dan pengalaman mereka untuk mendorong Anda untuk maju dan semangat dalam hidup. Motivasi dan semangat adalah bahan bakar yang dapat membuat Anda tetap tegar dan bertahan dalam masa-masa sulit. Jika Anda tidak memiliki motivasi, bisa dipastikan Anda akan langsung menyerah begitu kesulitan dan rintangan menghadang Anda.<br /></li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Humor.</font> Humor dan tawa adalah obat yang cukup mujarab untuk mengobati kegundahan hati Anda. Inilah sumber daya yang gratis yang bisa Anda dapatkan kapan pun dan di mana pun. Semua orang dapat memperolehnya dengan gratis alias tidak dipungut biaya. Bahkan tawa dapat membuat kesehatan seseorang menjadi jauh lebih baik dan membuat orang lebih awet muda dan menarik. Banyak acara-acara di televisi yang menyajikan humor atau komedi. Acara tersebut membuat Anda tertawa dan tersenyum yang langsung dapat membuat beban berat Anda hilang seketika karena ketika Anda tersenyum atau tertawa, tubuh Anda menghasilkan hormon yang membuat Anda merasa nyaman dan baik. Jadi, mengapa harus merasa sedih? Bukankah lebih baik tertawa dan menjadi gembira?<br /></li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li><font style="font-weight: bold;">Refreshing atau penyegaran diri. </font>Cara lain untuk menghilangkan perasaan negatif Anda adalah dengan refreshing. Refreshing dapat bermacam-macam jenisnya. Refreshing berguna untuk menyegarkan kembali pikiran dan tubuh Anda sehingga pikiran Anda lebih jernih dan bijaksana dalam menghadapi persoalan yang dihadapi. Pikiran-pikiran yang stress tidak akan banyak membantu Anda dalam penyelesaian masalah yang Anda hadapi. Anda dapat berlibur ke tempat yang Anda sukai seperti pantai dengan suara burung dan ombaknya, pegunungan yang berudara sejuk dan tempat hiburan dan rekreasi lainnya. Hal ini membuat Anda rileks dan tenang kembali. Atau Anda dapat juga melakukan sesuatu yang mejadi hobi Anda seperti memancing di tengah laut, berenang, atau hobi Anda yang lainnya. Refreshing akan membuat diri Anda seperti baterai yang telah dicas kembali sehingga Anda akan kembali bertenaga penuh dan siap untuk menjalani kembali hidup Anda.<br /></li></ul><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Kesimpulannya adalah motivasi dan semangat membuat Anda terus bangkit dan tidak mudah menyerah kalah terhadap masa-masa sulit.</font><span style="font-family: verdana;"> Sebaliknya jika Anda sedang mengejar cita-cita Anda, dengan memiliki semangat yang kuat, Anda akan jauh lebih cepat dalam merealisasikan cita-cita tersebut. Dengan memahami kiat-kiat diatas, Anda akan menjadi orang yang penuh semangat dan tegar dalam menjalani hari-hari Anda.</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-65866152502303726652011-12-17T20:21:00.002+07:002011-12-17T21:04:09.884+07:00Berani Berubah Berani Belajar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="http://2.bp.blogspot.com/_F7yp4AwQlq4/TQodoOh2nNI/AAAAAAAACLs/hwl3TYiGjo8/s1600/belajar3.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 260px; height: 243px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_F7yp4AwQlq4/TQodoOh2nNI/AAAAAAAACLs/hwl3TYiGjo8/s1600/belajar3.jpg" alt="" border="0"></a><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Berani berubah harus berani belajar, terkadang kita menginginkan untuk berubah, menjadi lebih smart, </font><span style="font-family: verdana;">menjadi lebih sukses dan menjadi lebih yang lain, banyak hal yang terlupa bahwa kita lupa belajar tahap perubahan, kita hanya mengharapkan sebuah perubahan tetapi gambaran bagaimana kita setelah berubah tidak pernah dibentuk dalam mindset kita, kita hanya menginginkan perubahan, perubahan dan perubahan. Perubahan adalah sebuah proses panjang yang dinamis, untuk bisa menaikkan kompetensi maka proses perubahan kedepan sudah terpikirkan sejak sekarang, jika kita ingin sukses maka gambaran bagaimana ketika kita sukses harus sudah tergambar sejak sekarang.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Gambaran kesuksesan bagi beberapa orang adalah keberlimpahan finansial, bagi beberapa orang kesuksesan adalah kebahagiaan hidup, benarkah keberlimpahan finansial menjadi kunci kebahagiaan hidup, jawabannya relatif, Setiap orang memiliki gambaran kesuksesan sesuai dengan persepsinya masing - masing. Seorang dengan gangguan lumpuh pada kaki karena stroke kemudian berhasil berjalan secara mandiri maka dia sudah menganggap dirinya sukses, seorang anak kecil menjadi juara di sebuah perlombaan melukis tingkat nasional sudah menganggap dirinya sukses.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Belajar tentang diri sendiri adalah kunci agar perubahan kita tercapai,</font><span style="font-family: verdana;"> hanya anda yang mengetahui kelebihan dan kelemahan, sehingga anda juga yang mengetahui apakah anda sukses atau gagal. Kehidupan memberikan pelajaran terberatnya melalui kesenangan dan kesusahan, sudahkah kita belajar dari musibah, sudahkah kita belajar dari segala hal yang sudah kita alami, belajar tentang diri sendiri adalah upaya perubahan yang hakiki, mengejar prestasi untuk lebih unggul dari diri sendiri di masa lalu.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Perubahan bukan proses kompetitif dengan orang lain, </span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">perubahan adalah proses berdamai dengan diri sendiri dan memberi kesempatan agar diri mencapai tujuan,</font><span style="font-family: verdana;"> karena setiap tujuan hidup seseorang itu berbeda maka kesuksesan seseorang terukur dari tujuan hidupnya, menetapkan tujuan hidup ini yang membuat seseorang harus jujur dengan dirinya sendiri, tanpa tujuan hidup maka aktivitas hidupnya tidak jelas, ucapan yang terlontar cenderung melemahkan diri.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Masih berminat berubah?</font><span style="font-family: verdana;"> bertanya pada diri sendiri maka perubahan itu akan menjadi lebih mudah, perubahan itu menjadi semakin baik dan perubahan itu membuat kita semakin tertantang dan semakin bersemangat menjalani hidup.</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-86884508393519841152011-12-17T20:17:00.002+07:002011-12-17T21:04:09.890+07:00Cinta Ibu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh892T2W3-oBMACNqYxkkIB9Dmvi_Q3fIKMaCzn1ekr0GEpHP8NYitSgkhAh1U3zivbPuY6UgijjOuRJ0Oz3BfaJ6p0C95ZL-Ss1mh3axe4BteSpZFY18iRCfrbhL3EA_O-r4I4EVDfIL8/s1600/mata-air-kasih-ibu.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 210px; height: 271px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh892T2W3-oBMACNqYxkkIB9Dmvi_Q3fIKMaCzn1ekr0GEpHP8NYitSgkhAh1U3zivbPuY6UgijjOuRJ0Oz3BfaJ6p0C95ZL-Ss1mh3axe4BteSpZFY18iRCfrbhL3EA_O-r4I4EVDfIL8/s1600/mata-air-kasih-ibu.jpg" alt="" border="0"></a><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">"Mothers hold their children's hands for a short while, but their hearts forever. - Ibu memang memeluk anak-anak mereka hanya sebentar, tetapi hati mereka (ibu) memeluk anak-anak mereka selamanya." - unknown</font><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Peran ibu sangat penting dalam kehidupan kita. Berkat peran ibulah kita terbentuk menjadi diri kita saat ini, dengan segala ciri khas, kemampuan, kecerdasan, dan segala kelebihan kita lainnya. Inilah beberapa hal yang membuat ibu disebut sebagai makhluk Tuhan yang sangat luar biasa dan sepantasnya kita sayangi dengan sepenuh hati.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Pertama karena ibu memiliki cinta kualitas tertinggi di dunia serta kasih sayang yang tercurah sepanjang masa. Dengan segala cinta, seorang ibu tak segan memberi pelukan, ciuman dan kata-kata penyemangat bagi putra dan putrinya. Seorang ibu adalah sebuah perwujudan dari cinta.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Keistimewaan lain seorang ibu adalah karena kesabaran yang ia miliki. Walaupun letih, dirinya tetap setia melayani keluarga. Ia senantiasa menjaga anak, mengajarinya sesuatu yang baru dan menantang, dan semua tanggung jawab lainnya yang sangat membutuhkan kesabaran tingkat tinggi.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Keunggulan seorang ibu mengapa harus disayangi adalah karena komitmennya yang sangat tinggi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai ibu. Tak sedikit tantangan seorang ibu ketika menjaga dan membesarkan putra dan putrinya hingga dewasa dan mandiri. Berkat komitmennya yang tinggi itulah seorang ibu tak pernah mengeluh, walaupun demi merawat bayinya selama 24 jam hampir tanpa istirahat, mendidik putra dan putrinya ketika masih kecil, bahkan bekerja keras mencari uang, dan semua itu hanya untuk sang buah hati.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Mengapa ibu merupakan mahkluk yang istimewa dan layak mendapatkan tempat teristimewa di hati kita adalah karena ibu sangatlah kuat. Walaupun lemah lembut, seorang ibu selalu mampu mengatasi semua rasa sakit mulai hamil hingga melahirkan, menjaga anak hingga membantu anak-anaknya meraih cita-cita dengan segala daya dan hidup lebih baik. Semua tanggung jawab itu sungguh besar, dan ternyata ibu sanggup melakukannya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Mengapa ibu disebut wanita hebat dan panutan adalah karena ibu merupakan sosok wanita yang disiplin. Sejak bangun pagi, seorang ibu sudah mengerti dan melaksanakan tanggung jawab dengan sebaik mungkin walaupun harus berpacu dengan waktu. Setiap hari, dengan cepat dan sigap ia harus segera memasak, memberi sarapan, memandikan, membersihkan rumah, bekerja, dan begitu seterusnya hingga larut malam.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Ibu adalah orang yang harus kita hargai karena seorang ibu akan selalu siap mengambil alih dan menyelesaikan pekerjaan. Semua pekerjaan akan dengan senang hati ia lakukan demi memastikan anak-anaknya sehat, aman dan hidup senang. Tak ada pekerjaan yang sulit dan berat bagi ibu, dan semua itu karena cintanya terhadap sang buah hati.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Seorang ibu adalah makhluk sangat unik dan istimewa, karena ibu sangatlah kreatif. Ibu mampu mengolah segala hal yang sesederhana apapun menjadi istimewa demi menjadikan rumah penuh kasih untuk anak-anaknya. Kreatifitas tingkat tinggi seorang ibu tercermin dari aneka masakan yang ia sajikan agar anak-anaknya kenyang dan sehat, cerita-cerita pengantar tidur yang mengajarkan anak mempunyai mimpi, optimisme dan budi pekerti, lagu-lagu ceria, permainan yang membangkitkan keceriaan dan imajinasi anak, inspirasi keindahan dari tampilan taman bunganya, dan lain sebagainya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Seorang ibu merupakan sosok yang begitu istimewa dan sempurna, karena curahan cinta dan kasih sayang itu. Karenanya, ibu berhak mendapatkan cinta, kasih sayang, dan perhatian dari putra dan putrinya yang telah beranjak dewasa dan mandiri. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membantu kita bagaimana cara menyenangkan dan menyayangi orang tua, khususnya ibu.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Pertama adalah memberitahu ibu bahwa kita menyayanginya, melalui sikap yang perhatian, memberikan pelukan, menghargai apapun yang dilakukannya, atau mengambil alih tugas-tugasnya. Tunjukkan semua itu agar ibu merasakan bahwa Anda masih mencintai ibu sama seperti ketika Anda masih kecil dahulu. Biarkan ibu mengetahui bahwa dirinya menempati ruang khusus di hati Anda, meskipun segalanya telah banyak berubah.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Jagalah sikap dan perkataan agar tidak membuat ibunda sedih atau marah. Misalnya Anda menceritakan hal yang menyenangkan tentang pekerjaan, keluarga kecil Anda, jika masih lajang menceritakan tentang hubungan asmara yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Semua itu akan membuat ibu merasa dekat dengan Anda dan ibu merasa bangga atas keberhasilan Anda.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sesekali waktu berikan hadiah-hadiah yang unik, terbaik dan disukai ibu. Namun, jika ibu ditanya hadiah apa kado paling spesial baginya? Maka dia akan selalu menjawab sudah cukup bahagia jika melihat putra dan putrinya hidup sukses, kaya dan bahagia. Saya kira itulah keinginan semua ibu di dunia. Tetapi tak ada salahnya jika kita berkeinginan untuk memberikan kejutan kasih sayang dalam bentuk hadiah sehingga ibu merasa begitu spesial, misalnya memberi cincin, kue kesukaan, mengajak rekreasi, makan bersama, dan lain sebagainya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Cara kita mencintai dan menghargai ibu akan menjadi teladan bagi putra dan putri kita bagaimana memperlakukan orang tua dengan cinta dan kasih sayang, hingga kitapun akan memetik manfaat suatu saat kelak dari anak-anak kita. Karenanya, jangan segan melakukan sesuatu yang dapat membuat ibu merasa bahagia, dan yang terpenting adalah Anda melakukannya dengan setulus hati. Karena ibu sangat layak untuk disayang dan dihormati atas semua yang ibu lakukan untuk kita.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><em style="font-family: verdana;"><strong>-----------------<br />*Andrew Ho</strong></em><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-48332344340638305562011-12-17T19:31:00.001+07:002011-12-17T19:36:48.733+07:00Gunakan Rasa Sakitmu sebagai Bahan Bakar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_ee9e3.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 103px; height: 75px;" src="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_ee9e3.JPG" alt="" border="0"></a><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Penulis Amerika keturunan Afro Amerika-Jerman ini meraih dua kali penghargaan Pulitzer bidang drama untuk tahun 1987 dan 1990. Ia juga dikenal sebagai aktor Broadway.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Meskipun tampak gemilang, perjalanan hidupnya terbilang sulit. Ia lahir di Pennsylvania, AS, pada 27 April 1945 sebagai anak ke-4 dari enam bersaudara dari ayah imigran Jerman Frederick August Kittel yang merupakan pengusaha roti dan ibu seorang Afro Amerika, Daisy Wilson, seorang tukang cuci. Pada masa kecilnya ia hanya dibesarkan ibunya karena ayahnya nyaris tak pernah pulang bahkan kemudian kedua orangtuanya bercerai. Karena itu ketika mulai sekolah ia menggunakan nama ibunya di belakang namanya, August Wilson.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">August Wilson menjalani pendidikan di Central Catholic High School mulai tahun 1959. Bersekolah di sana tak menyenangkannya karena ia satu-satunya orang kulit hitam sehingga menjadi bulan-bulanan murid-murid lain.</span><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Lalu ia pindah ke Connelley Vocational High School, namun kurikulumnya tak menantangnya. Lalu pindah lagi ke Gladstone High School. Di sini pun ia mendapat masalah. Ketika ia menulis paper berjudul Napoelan I of France ia dituduh gurunya menyadur cerita itu. Ia pun keluar.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Alih-alih memberitahu ibunya kalau ia sudah keluar sekolah, ia justru bekerja serabutan. Saat itu usianya 16 tahun. Ternyata pekerjaan itu memberinya kesempatan bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan yang memperkaya karakternya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kegagalan sekolah tak menghentikannya untuk terus belajar. Untuk menambah pengetahuannya, ia banyak membaca di perpustakaan. Ia mengunjungi perpustakaan secara berkala. Ia pelajari karya-karya penulis Afro Amerika. Dari sanalah timbul keinginannya untuk menjadi penulis.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="text-align: center; font-family: verdana;"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzwilson.jpg" alt="" height="181" width="133"> </p><span style="font-family: verdana;">Meski ibunya menginginkannya jadi lawyer, ia tak bisa memenuhinya. Ia kemudian dikenal sebagai dramawan Broadway. Dan sebagai imbalan ketekunannya, August Wilson meraih dua kali penghargaan Pulitzer (penghargaan prestisius; tertinggi di dunia untuk bidang sastra, seni) kategori drama pada tahun 1987 dan 1990. August meninggal pada 2 Oktober 2005.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">"Hadapilah sisi gelap hidupmu dan berusahalah mengusirnya dengan penerangan dan pengampunan. Keinginanmu bergulat dengan setan akan membuat malaikat bernyanyi. Gunakan rasa sakitmu sebagai bahan bakar, sebagai pengingat kekuatanmu."</span><span style="font-family: verdana;"> Itulah kata-kata yang paling populer darinya, gambaran pengalamannya menghadapi hidup berat namun berhasil mengalahkannya.</span><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-88319766394331181502011-12-17T19:25:00.001+07:002011-12-17T19:36:48.742+07:00Anak Desa Peraih 2 Gelar Sarjana Luar Negeri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzzzDSC_5845.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 191px; height: 242px;" src="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzzzDSC_5845.JPG" alt="" border="0"></a><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">"Siapa dan di mana keberadaan Anda sekarang ditentukan oleh tindakan atau keputusan Anda di masa lalu." Percaya atau tidak dengan ungkapan tersebut, namun itulah yang dialami seorang bernama Purwanto yang lahir di desa Banjarsari, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.</font><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Dulu desanya belum dialiri listrik dan jalanannya masih tanah, sehingga setiap kali pergi ke sekolah Purwanto kecil harus menjinjing sepatunya dan mencuci kakinya sebelum naik angkutan pedesaan.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Setelah lulus SD, ia memilih melanjutkan ke SMP, alih-alih Sekolah Teknik (ST). Padahal, teman-teman Purwanto umumnya lebih memilih ST karena lulusannya bisa langsung bekerja. Apakah alasannya? Purwanto kecil terinspirasi cerita sang ayah yang seorang pamong desa.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">"Setiap kali ayah pergi bertemu pembesar, beliau pasti cerita tentang pembesar itu. ‘Tadi saya ketemu pembesar lulusan UGM atau Undip,'" kata Purwanto. Inilah yang melecut niat Purwanto kecil untuk mengikuti jejak para pembesar itu.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Upaya menimba ilmu yang lebih tinggi pun harus dilaluinya dengan penuh perjuangan. Tepat jam 5 pagi, Purwanto sudah berangkat sambil memikul kedelai untuk dititipkan ke pasar. Malam hari, ia harus pergi ke sawah untuk mengurus air, padahal teman-temannya mungkin tengah belajar atau sudah tidur. Kegiatan malam hari itu memang harus dilakukannya karena kala itu Waduk Kedungombo belum dibangun, sehingga air yang mengaliri sawah di desanya belum mencukupi.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Selepas SMA, meski lolos seleksi di tiga perguruan tinggi, Purwanto memilih masuk ke Teknik Kimia Undip pada 1980. Saat memasuki semester ke-3, kondisi sawah di desanya habis dimakan wereng. Hal ini menyentakkan Purwanto, sehingga membuatnya berjanji bahwa di semester 7 nanti ia bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan orangtuanya lagi.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Janjinya terpenuhi ketika sudah menginjak semester 7. Ia menyambi kerja sebagai guru les. Saat itu, pekerjaan mengajar seperti itulah yang paling menjanjikan bagi mahasiswa karena belum banyak saingan. Bayangkan saja, hasil mengajar selama 2 bulan bisa dibelikan motor!</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Selepas kuliah, ia tak menampik tawaran sebagai dosen tetap di almameternya. Padahal kebanyakan temannya lebih memilih bekerja di pabrik karena gajinya besar. Keputusan penting Purwanto kali ini didasarkan pada rasa penasarannya akan kehidupan orang Eropa dan kenapa bangsa Eropa bisa lebih maju.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">"Menjadi dosen memang tidak bergaji besar, tapi berpeluang besar untuk dapat beasiswa belajar ke luar negeri," jelas sosok ramah kelahiran 28 Desember 1961 ini.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Ternyata, perhitungan Purwanto tidak meleset. Ia mendapat beasiswa master di Prancis. Program yang diambilnya adalah program spesialis dan DEA (Diploma D'Etudes Approfondies) di bidang teknologi proses. Gelar doktoral pun diperolehnya di universitas yang sama.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Selama belajar di Prancis ini, rasa penasaran akan kemajuan bangsa Eropa terjawab. Ia menyimpulkan, semua orang itu pada dasarnya memiliki kemampuan yang bagus. Yang kemudian menjadikannya kurang bagus adalah tipisnya rasa percaya diri dan sifat malas.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="font-family: verdana;" align="center"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzz5824.JPG" alt="" height="180" width="272"> </p><br style="font-family: verdana;"><div style="text-align: center; font-family: verdana;"><font style="font-style: italic;">Saat diwawancarai secara eksklusif oleh majalah LuarBiasa (hasilnya ada di edisi Juli 2011)</font><br /></div><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Tercapainya cita-cita kuliah di luar negeri tak lantas mengakhiri perjuangan Prof. Dr. Ir. Purwanto, Dipl.EP, DEA ini. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian dan peran besar pada lingkungan hidup. Ia berpendapat sebaiknya kepentingan ekonomi dan lingkungan tidak dipertentangkan. Fokus kita bersama harusnya mengarah pada isu-isu seperti sustainability, atau keberlanjutan. Ini berarti pembangunan ekonomi seharusnya diimbangi dengan manfaat bagi lingkungan sekaligus manfaat sosial.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kisah perjuangan panjang Prof. Dr. Ir. Purwanto ini seolah menegaskan bahwa suatu </span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">cita-cita setinggi apa pun bisa diraih dengan tindakan dan keputusan yang tepat di hari ini.</font><span style="font-family: verdana;"> Kondisi apa pun yang kita jalani, malang maupun beruntung, tak seharusnya menghalangi langkah maju kita menuju masa depan yang lebih baik.</span><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-80218473755971976722011-12-17T19:18:00.002+07:002011-12-17T19:36:48.747+07:00Mengubah Paradigma Pendidikan Tinggi di Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="http://djadja.files.wordpress.com/2011/08/sir-ken-robinson-changing-paradigms-495w.jpg?w=495&h=394"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 229px; height: 182px;" src="http://djadja.files.wordpress.com/2011/08/sir-ken-robinson-changing-paradigms-495w.jpg?w=495&h=394" alt="" border="0"></a><span style="font-family: verdana;">Tri dharma perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian (masyarakat). Pendidikan merupakan suatu proses memfasilitasi peserta didik dengan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangkan dan peningkatkan kompetensi di bidang akademik dan non-akademik sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bermoral, dan berguna tidak hanya bagi dirinya namun juga masyarakat secara luas.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sedangkan penelitian atau riset adalah suatu proses pencarian sebuah pengetahuan atau investigasi yang sistematis mengenai suatu hal untuk membentuk suatu fakta. Tujuan utama dari penelitian adalah menemukan, menafsirkan, dan mengembangan suatu metode dan sistem untuk kemajuan pengetahuan manusia dalam berbagai hal ilmiah dari dunia kita dan alam semesta. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah, namun tidak harus.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Apabila peserta didik telah mendapatkan pendidikan dan melakukan penelitian selama mengenyam proses pendidikan tersebut, diharapkan mereka dapat mengabdikan ilmu dan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat secara luas.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Melihat tri dharma pendidikan tinggi Indonesia tersebut tampaklah gambaran besar bahwa pendidikan tinggi di Indonesia lebih mengarahkan peserta didik ke arah penelitian yang diharapkan melalui temuan-temuannya di lapangan mampu diaplikasikan ke masyarakat secara luas. Namun demikian, hendaknya perlu kita tanyakan kepada diri masing-masing:</span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;"> berapa banyak dari peserta didik yang setelah lulus perguruan tinggi ingin mengabdikan hidupnya menjadi seorang peneliti?</font><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="text-align: center; font-family: verdana;"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-00000000r.jpg" alt="" height="162" width="245"> </p><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Indonesia saat ini tengah didera berbagai macam tantangan ekonomi dari dalam maupun luar. Berlakunya AFTA 2010 sejak 1 Januari 2010 hanya berarti satu hal: tidak hanya barang bermerk luar negeri tapi juga SDM asing akan bebas memasuki kancah persaingan ekonomi di Indonesia. Apabila SDM lokal tidak dipersiapkan untuk menghadapi SDM asing tersebut dikhawatirkan angka pengangguran semakin meningkat dan jurang antara si kaya dan si miskin semakin lebar.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Pengangguran di Indonesia seyogyanya diakibatkan oleh ketidakcocokan antara ilmu yang dipelajari selama mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan dengan aplikasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pencari tenaga kerja. Kurang fokusnya mata pelajaran yang diajarkan di bangku perkuliahan turut menyumbang keterpurukan ini sehingga ketika lulus, para mahasiswa sering kali bingung akan kompetensi yang dimilikinya dan pada akhirnya menemui kendala untuk memenuhi beberapa kriteria perekrutan karyawan yang biasanya terdapat di kolom lowongan pekerjaan pada koran.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Menyikapi hal tersebut di atas, perlu diadakan penyesuaian kembali terhadap tujuan akhir dari pembinaan peserta didik selama menempuh jenjang perkuliahan. Tujuan akhir tersebut menyangkut penciptaan SDM yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar; tidak hanya berbekal kemampuan untuk meneliti namun juga memiliki skills tertentu untuk diaplikasikan kepada sektor-sektor perekonomian bangsa. Dengan demikian, perguruan tinggi saat ini harus mampu memfasilitasi peserta didik tidak hanya dengan teori saja namun juga kemampuan tepat guna sehingga tidak terjadi pengangguran.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kemampuan tepat guna ini berhubungan dengan praktik lapangan yang bertujuan untuk mensinergikan hal yang dipelajari di dalam kelas dengan hal yang benar-benar terjadi di lapangan. Sayangnya, praktik lapangan atau yang lebih dikenal sebagai magang kerja ini tidak benar-benar diimplementasikan secara menyeluruh di sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia alias hanya program pilihan saja. Alhasil, peserta didik baru mengetahui apa yang benar-benar terjadi di lapangan ketika mereka lulus perkuliahan. Dan ketika mereka mengetahui, mungkin saja sudah terlambat...</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Satu hal yang turut disesalkan dari pandangan masyarakat Indonesia mengenai perguruan tinggi saat ini adalah pendidikan sangat erat dengan fasilitas. Fasilitas hebat seperti gedung perkuliahan yang mewah lengkap dengan kolam renang, arena futsal indoor dan banyak lagi fasilitas mewah yang lebih bersifat non akademik lainnya menjamin lulusan yang berkualitas pula. Apabila masyarakat kita mau jauh-jauh datang ke universitas-universitas di India, masyarakat kita bisa melihat bahwa universitas-universitas tersebut jauh dari kesan mewah. Gedung-gedung lama tanpa Air Conditioner (AC) serta fasilitas seadanya namun yang menabjubkan adalah universitas-universitas tersebut menduduki peringkat 100 besar di dunia dan kualitas lulusannya setaraf dengan, semisal, lulusan universitas Harvard, Amerika. Tampaklah di sini bahwa masyarakat India lebih mengedepankan kualitas pendidikan (interior) ketimbang fasilitas (eksterior) karena memang produk dari perguruan tinggi adalah kualitas pendidikan. Bukan Fasilitas!</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Artikel ini bertujuan untuk mendobrak sistem-sistem pengajaran konvensional di sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia yang apabila tidak ditangani segera dikhawatirkan dapat menghasilkan pengangguran-pengangguran masa depan yang justru tidak dapat mengimplementasikan poin ke tiga dari tri dharma pendidikan, yakni pengabdian masyarakat.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><p style="font-family: verdana;" align="center"> <img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/0-00000000uv.jpg" alt="" height="147" width="246"> </p><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Melalui artikel ini pula, penulis perlu tegaskan bahwa ada tiga hal penting yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi saat ini terutama dalam menghadapi tantangan di era globalisasi: kemampuan bahasa asing (termasuk bahasa Inggris) aktif, pengalaman kerja yang diperoleh ketika mengikuti program magang di perkuliahan, dan, tidak kalah pentingnya adalah karakter yang baik. John wooden, seorang pelatih untuk UCLA, pernah berkata, </span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">"Ability may get you to the top, but it takes character to keep you there."</font> <br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">________</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Jhanghiz Syahrivar</span><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-64678266808764686612011-12-17T19:09:00.002+07:002011-12-17T19:36:48.754+07:00Manusia Makhluk Sosial: Kita Memerlukan Orang Lain<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmDdvsO0c8550-swIWGk-MZ6DvzAJOUc2EUo8BDlIj4gUoFo6a2Cpb1FtKj2blDAdZPdCZLgPYh9l95A5892sEHWVp-mFf9FSXafeLzJ0OmF-t3yTd4T9KmWRKmmjWa6oREaEhbEcqGUD/s1600/Business_handshaking.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 195px; height: 197px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmDdvsO0c8550-swIWGk-MZ6DvzAJOUc2EUo8BDlIj4gUoFo6a2Cpb1FtKj2blDAdZPdCZLgPYh9l95A5892sEHWVp-mFf9FSXafeLzJ0OmF-t3yTd4T9KmWRKmmjWa6oREaEhbEcqGUD/s1600/Business_handshaking.jpg" alt="" border="0"></a><span style="font-family: verdana;">Seseorang dikatakan kaya karena harta yang dimilikinya. Dari daftar urutan orang-orang kaya di dunia yang disusun majalah kenamaan Forbes setiap tahun, jumlah harta yang dikumpulkan menjadi patokan.Jika tahun sebelumnya harta yang dikumpulkan lebih banyak ia akan naik ke urutan di atasnya. Sebaliknya jika lebih sedikit maka urutannya akan turun.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Namun orang kaya tak melulu yang masuk daftar itu. Orang yang hidupnya berkelimpahan begitu banyak di dunia, termasuk di Indonesia. Lagi pulakaya sangat relatif. Orang yang memiliki harta senilai satu miliar rupiah mungkin sudah merasa kaya, tetapi nilai sebesar itu bisa jadi masih dirasa miskin oleh orang lain.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Cuma ada hal yang menarik dari penelitian yang dilakukan Barclay's Wealth Insight, lembaga keuangan Inggris, beberapa waktu lalu, bahwa </span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">orang kaya itu memerlukan orang lain.</font><span style="font-family: verdana;"> Seseorang merasa benar-benar sudah kaya jika sudah mendapat pengakuan orang lain, mendapatkan rasa hormat dari orang di sekitarnya, bisa beramal, jadi contoh sukses bagi orang lain, dan bisa belanja sesuai keinginan. Tanpa itu mereka masih belum merasa "kaya".</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Nah, kita mungkin punya ukuran sendiri mengenai ini. Akan tetapi, dari penelitian itu tampak bahwa seseorang merasa kaya karena ada orang lain. Ia tak akan merasa kaya jika sendirian. Karena itu belum cukup seseorang menjadi kaya dengan hanya berpatokan pada harta yang dimilikinya.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Sahabat Luar Biasa!</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Orang kaya yang hanya memiliki harta tapi tanpa memiliki kepedulian, perhatian, cinta pada sesama adalah orang kaya yang miskin.</span><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><span style="font-family: verdana;">Kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita sangat membutuhkan orang lain. Manusia secara alami memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, mari asah naluri dan nurani kita agar makin terbiasa membantu orang lain. </span><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Kekayaan sejati bukan karena sekadar kaya materi, tapi kaya mental dan rohani. "Bahagia" bukan saat kita menerima, "bahagia" justru "terasa" saat kita mampu memberi.</font><br style="font-family: verdana;"><br style="font-family: verdana;"><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Salam sukses, luar biasa! </font><br style="font-family: verdana;">Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-69903128651988450332011-12-17T13:23:00.001+07:002011-12-17T13:26:25.357+07:00Hidup = Tanggung Jawab + Masalah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjSpJc8jov4Z4c5D3wcuQGl1a0tK39Q-7fLIqhVzKfpOO9RAYHGfKXCTnR5Y9QinRKUnxJq57ER23dD4ev-iQhTPHKGi6OcJzYMmU8EOOQ_dNUbp-eTIkx7cAGWd6zPOdS4211bpIa4cI/s1600/hidup-adalah1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 184px; height: 138px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjSpJc8jov4Z4c5D3wcuQGl1a0tK39Q-7fLIqhVzKfpOO9RAYHGfKXCTnR5Y9QinRKUnxJq57ER23dD4ev-iQhTPHKGi6OcJzYMmU8EOOQ_dNUbp-eTIkx7cAGWd6zPOdS4211bpIa4cI/s1600/hidup-adalah1.jpg" alt="" border="0"></a>Satu pertanyaan yang paling sering melekat dalam benak saya adalah, “Mau dibawa ke arah mana hidup saya ini ke depan??” Masih banyak kekurangan yang saya miliki, walaupun saya yakin banyak juga kemampuan atau kelebihan yang saya miliki (tetapi seringkali saya bahkan Anda semua tidak menyadarinya bahwa itu adalah kelebihan).<br /><br />Karena semua itu, saya kadang berkhayal untuk mendapatkan pintu masa depan ala Doraemon untuk mengetahui jati diri saya sebenarnya. Apakah saya dapat menjadi penulis, pengusaha, sampai pada orang yang hidup standar-standar saja dan hanya bergantung pada orang lain dan terus menerus bergantung? Itu semua bercampur aduk dalam pikiran saya pribadi.<br /><br />Tapi, saya pun sadar bahwa saya tak dapat mengetahuinya hal tersebut karena saya percaya sekali bahwa hidup masing-masing orang itu sudah ada yang mengatur, dan tak dapat diubah oleh kita sendiri. Belum lama ini (kira-kira 3 hari yang lalu) saya pun sadar, saya harus lepas dalam pikiran-pikiran yang tak perlu tapi saya teruspikirkan! Saya sadar bahwa <font style="font-weight: bold;">hidup adalah suatu pembelajaran ke arah yang lebih baik.</font> Di saat saya terpuruk akan satu atau banyak masalah, saya harus belajar dari masalah itu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan bukan terus masuk ke masalah tersebut (walau sebenarnya hal tersebut sulit dilakukan dan hanya mudah di teori).<br /><br />Saya pun sadar bahwa <font style="font-weight: bold;">hidup itu adalah masalah.</font> Jika kita hidup, maka kita PASTI akan menghadapi masalah. Selain itu saya juga sadar akan <font style="font-weight: bold;">adanya tanggung jawab dalam hidup</font>. Saya sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk terus bertumbuh, baik tingkah laku, rohani, bahkan kehidupan sosial. Saya (dan kita semua) tidak perlu terus memikirkan masa depan yang masih belum jelas, tetapi kita harus bertanggung jawab pada apa yang ada sekarang! Jika demikian, masa depan pun dengan sendirinya akan ada.<br /><br />Satu hal lagi saya pun memiliki pesan dari Andrie Wongso (motivator kita) yang mengatakan kurang lebih sebagai berikut, “Menciptakan target merupakan hal kecil. Tetapi memelihara target tersebut untuk terus hidup, itu yang merupakan hal besar dan yang lebih penting”…<br /><br /><font style="font-weight: bold;">SO, MARILAH KITA HIDUP DENGAN KEHIDUPAN YANG SEJATI! </font><br />Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-55556146878521263672011-12-17T13:18:00.003+07:002011-12-17T13:26:25.364+07:00Gagal Hanya Perisitiwa, Bukan Orangnya!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://caningthegank.files.wordpress.com/2010/07/gagal1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 195px; height: 254px;" src="http://caningthegank.files.wordpress.com/2010/07/gagal1.jpg" alt="" border="0"></a><font style="font-style: italic; font-weight: bold;">Definisi gagal : gagal v 1 tidak berhasil; tidak tercapai (maksudnya); 2 tidak jadi.</font><br /><br />Daridefinisi tersebut kita bisa tarik kesimpulan, bahwa orang yang gagaladalah orang yang tidak tercapai tujuannya, yang dia perbuat tidak jadiatau tidak selesai. Jadi saat kita berada dalam event“gagal” setidaknya kita belajar sesuatu dari kegagalan kita dankita bisa berpikir, mengubah strategi agar pada akhirnya kita bisa sukses. Jadi sekali lagi, gagal adalah peristiwabukan orangnya<br /><br /><font style="font-style: italic;">"Failure is an event, never a person; an attitude, not an outcome."- <font style="font-weight: bold;">Zig Ziglar</font></font><br /><br />Tidakada manusia yang terlahir untuk gagal. Kejatuhan dan keterpurukanadalah peristiwa-peristiwa yang mendewasakan kita. Saat kita jatuh kita mempunyai DUA pilihan: “Cukup sampai sini, saya tidak mau mencoba lagi” atau “oke,kalau begini belum berhasil, gue ubah strategi, dan gue mau coba lagi!”<br /><br /><font style="font-style: italic;">“There are two fatal errors that keep great projects from coming to life: Not finishing. Not starting.” -<font style="font-weight: bold;">Buddha.</font></font><br /><br />Walaupunkegagalan adalah peristiwa, bukan orangnya banyak orang berpikir merekaadalah orang gagal dan itu menjadikan menanamkan mental gagaldalam dirinya. Karena apa yang kita katakan dan pikirkan, niscaya itulahyang kita dapat. Orang sukses melihat kesempatan dalam kesempitan,orang gagal melihat kesulitan dalam kesempatan. Saat mental gagaltertanam dalam diri seseorang, bahkan untuk mencoba pun sudah tidak mauwalau sebenarnya mereka memiliki potensi yang lebih dari cukup. Heybangun dong teman-teman, kita masih muda! Kita bisa menjadi apa saja yang kitamau, kuncinya gampang kok: dreaming, acting, evaluating.<br /><br /><font style="font-style: italic;">“The greatest failure is the failure to try.” - <font style="font-weight: bold;">William A. Ward.</font></font><br /><br />Mimpi saja setingginya, jangan takut jatuh dulu soalnya itu membatasi kitauntuk maju! Saat kita jumpai kerikil-kerikil, kita bisa menambah strategi kitamenggunakan sandal. Saat kita kesulitan mendaki karena batu-batu besar, kitabisa mengubah sandal kita menjadi sepatu. Saat kita menaiki jalanan yangterjal, kita bisa ambil kayu untuk menjadikannya tongkat membantu kitajalan. Orang sukses adalah orang yang jenius dalam kehidupan, orangjenius adalah orang yang melihat hal yang sama dengan orang lain tapiberpikir beda tentang hal itu.<br /><br /><font style="font-style: italic;"> "A minute's success pays the failure of years.” - <font style="font-weight: bold;">Robert Browning</font></font><br /><br />Orangsukses bukan berarti dia tidak pernah menjumpai kegagalan! Tentu orangyang saat ini kita lihat sukses, kita hanya mengagumi kesuksesannya saatini, dan kita akan tercengang akan jatuh bangunnya, atau kesakitannya saat berjuang meraih kesukseseannya saat ini. Dan tentunya jika ditanya, tentu orangsukses tersebut akan lebih seru menceritakan waktu dia susah-susahnya deh! Misalnya bagimana dia bisa membangun bisnis,dari awalnya yang benar-benar susah payah (modal "dengkul") sampai sekarangdi mana "dengkul"nya enggak dipakai lagi buat bisnisnya.<br /><br />Yakalau mau cepat sukses, sering-sering saja deh mencoba sesuatu dan tekunin. Ganti strategi saat mengalami kegagalan. Dengan banyaknya kegagalan, tentu banyak pelajaran yang kita bisa ambil dan itu modal yang palingpenting untuk mencapai kesuksesan.<br /><br /><font style="font-style: italic;"> "If you want to increase your success rate, double your failure rate." - <font style="font-weight: bold;">Thomas Watson, Sr</font></font><br /><br /><font style="font-style: italic;">"Pikirkan dan jadilah seperti apa yang ingin kita mau sendiri, </font> <font style="font-style: italic;">karena kita sendiri yang membuat batas dalam diri kita sendiri." <font style="font-weight: bold;">– Antonius Felix</font></font> <font style="font-weight: bold;"> </font><br />__________________<br /><br />Keep Dreaming, Prepare for Your Own Success!<br />Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-73465779787577568102011-12-17T13:15:00.001+07:002011-12-17T13:26:25.371+07:00Seorang Ibu Berkorban Nyawa Demi Sang Bayi<font style="font-family: verdana;" size="3"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_72820.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 110px; height: 75px;" src="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_72820.JPG" alt="" border="0"></a></font><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;" size="3">Stacie Crimm sudah diberi tahu dokter bahwa ia tak mungkin punya anak. Ternyata ketika usianya menginjak 41 tahun ia justru hamil. Akan tetapi kegembiraan itu harus dibayar dengan sesuatu yang tak terbayangkan.</font><font style="font-family: verdana;" size="3"><br /><br />Setelah menjalani kehamilan beberapa bulan, Stacie yang memilih jadi single mother itu didiagnosa terkena kanker leher dan kepala. Kanker itulah yang menyebabkannya sering sakit kepala dan tubuhnya suka bergetar.<br /><br />Dokter menyarankan agar ia menjalani kemoterapi. Namun ia menolak karena takut mengganggu kesehatan bayi yang dikandungnya. Ia tahu risikonya besar bagi dirinya namun hal itu harus dijalaninya. Dalam satu pesan pendek pada kakaknya, tergambar kalau ia memahami risiko itu. "Aku harap aku bisa berumur panjang. Jika sesuatu terjadi padaku, kamu ambil bayi ini," katanya pada Ray Phillips, sang kakak.<br /><br />Bulan Agustus lalu Stacie mendadak pingsan karena pengaruh kankernya. Berbarengan dengan itu detak jantung sang bayi ikut turun. Jantung Stacie kemudian malah berhenti selama satu jam. Menghadapi situasi sulit itu tim dokter akhirnya mengeluarkan bayi meski masih 10 minggu sebelum waktunya.<br /><br />Bayi yang kemudian diberi nama Dottie Mae itu dibawa ke ruang inkubasi yang berada di gedung terpisah. Seorang suster yang tahu perjuangan Stacie untuk memiliki anak merasa iba. Ia merasa Stacie tak akan pernah melihat bayinya. Karena itu ketika Stacie siuman ia membawa Dottie Mae ke sampingnya untuk melihat bayinya, mungkin untuk yang pertama dan terakhir kalinya.<br /><br />Kakak Stacie, Ray Phillips, menyaksikan peristiwa menyedihkan itu. Stacie melihat anaknya dengan begitu bahagia meski ia tak berdaya. Ia menyentuh lengan anaknya. "Aku merasa hal seperti ini mungkin hal yang paling indah dalam hidupku. Aku tidak berpikir akan pernah melihat hal yang indah lagi," kata Ray menirukan sang adik.<br /><br /></font><font style="font-weight: bold; font-family: verdana;" size="3">Stacie akhirnya meninggal tiga hari kemudian. Perjuangannya untuk memiliki anak berhasil ia lakukan meski ia harus kehilangan nyawanya.</font><font style="font-family: verdana;" size="3"> Dottie sendiri bisa tumbuh dengan sehat di tangan Ray Phillips dan istrinya Jennifer yang sudah memiliki enam anak.<br /></font>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-4873164454930643142011-12-16T21:14:00.002+07:002011-12-16T21:16:20.874+07:00Perbedaan Orang Sukses dan Orang Gagal<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qXMx2RGeZWYWpGZEPYG3Cnc3cyGkoGgfpBQWurRUwfANsPS3puiBHxmOa0THiKU0bXm4miqwG927xv41D7Kz9Xynv1KJ5qGyjIdzPK9v67VGbksiJgIYMVJ0wjXzZQDjOEOvSVgmwmw/s200/sukses-atau-gagal.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 168px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qXMx2RGeZWYWpGZEPYG3Cnc3cyGkoGgfpBQWurRUwfANsPS3puiBHxmOa0THiKU0bXm4miqwG927xv41D7Kz9Xynv1KJ5qGyjIdzPK9v67VGbksiJgIYMVJ0wjXzZQDjOEOvSVgmwmw/s200/sukses-atau-gagal.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Orang yang sukses selalu kelebihan 1 cara, orang yang gagal selalu kelebihan 1 alasan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Apa maknanya?</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Dalam memperjuangkan apa yang kita impikan, perjalanan kadang tidak semulus seperti yang kita rencanakan. Tidak semudah seperti yang kita harapkan. Selalu saja ada hambatan, kesulitan, gangguan, kekeliruan, bahkan mungkin menemui kegagalan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Apa bedanya, orang sukses dengan orang gagal dalam menghadapi kondisi demikian?</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Bedanya pada cara masing-masing menyikapi aral yang ada di hadapannya. Bedanya, ada pada sikap mental mereka dalam melihat masalah tersebut. Bedanya, pada siapa yang bermental menang dan siapa yang bermental kalah.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">The looser atau orang gagal, jika dihantam kesulitan, mereka selalu bisa membuat 1001 alasan mengapa dia gagal. Dalih itu muncul silih berganti, seakan tiada habisnya! Dia selalu bisa menemukan alasan mengapa dia gagal. Dan hampir semuanya menunjuk dan menyalahkan pihak di luar dirinya. Itulah mental pecundang. Jelas, orang gagal selalu kelebihan satu alasan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Sebaliknya, the winner atau pemenang jika dihadapkan pada rintangan, halangan , kesulitan, bahkan kegagalan, akan melihat ke dalam terlebih dahulu, melakukan introspeksi diri. Dia akan mencari penyebabnya dari dalam, menilai, dan mencari kekurangan/kesalahan dari apa yang menjadi penyabab timbulnya masalah dan kegagalan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Jika sebab ditemukan, dia akan mencari cara untuk memperbaikinya. Itulah sebabnya, orang sukses terus bertambah sukses. Memang, orang sukses selalu kelebihan 1 cara.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Seperti pepatah yang similar dalam bahasa inggris mengatakan "The winner sees an answer for every problem. The looser sees the problem in every answer". Seorang pemenang selalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, sedangkan seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Bagi saya, kesuksesan sejati adalah akumulasi dari kegagalan-kegagalan kecil yang mampu kita atasi. Sehingga halangan, kesulitan, kegagalan, justru merupakan sarana terbaik dalam melatih dan mematangkan mental kita.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Pastikan: kita selalu kelebihan 1 cara, bukan kelebihan 1 alasan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Salam sukses luar biasa!!</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-57632136647272976262011-12-16T21:13:00.001+07:002011-12-16T21:16:32.253+07:00Arti Sesungguhnya Menjadi Nomor 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.sumintar.com/wp-content/uploads/2009/04/nonor-1-indonesia.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 300px;" src="http://www.sumintar.com/wp-content/uploads/2009/04/nonor-1-indonesia.jpg" alt="" border="0"></a><font style="font-weight: bold;">Salah satu pertanyaan yang mungkin tidak membutuhkan jawaban adalah pertanyaan "Siapa yang ingin menjadi nomor 1?"</font><br /><br />Menjadi nomor 1 hampir selalu dikaitkan dengan hal-hal lazim seperti mendapatkan posisi yang paling terhormat, meraih penghargaan yang tertinggi, mencatatkan nilai yang sempurna, menggapai pucuk pimpinan sebuah organisasi dan sebagainya.<br /><br />Banyak sekali orang yang secara langsung ataupun tidak langsung merasa dirinya dipermalukan, merasa patah arang, merasa putus harapan, merasa putus asa dan kecewa ketika dirinya hanya menjadi "nomor 2", apalagi ketika dirinya pernah mendengar sebuah slogan yang mengatakan, "Sesungguhnya nomor 2 adalah pecundang nomor 1."<br /><br />Apa yang ingin saya sharing-kan pada kesempatan ini ?<br /><br />Menjadi nomor 1 yang dikaitkan dengan sebuah pencapaian prestasi dalam kehidupan ini, bukanlah mengacu pada sebuah sistem alphanumerik, tidak dimaksudkan pula sebagai sesuatu yang sifatnya abadi dan atau menjadi hal tak tergantikan.<br /><br />Sebaliknya <font style="font-weight: bold;">"menjadi nomor 1" dalam mencapai sebuah prestasi tertinggi dalam kehidupan ini lebih mengacu pada sikap kedewasaan mental (maturity)</font>, lebih dimaksudkan pada konsistensi pada komitmen untuk mengerahkan segala yang terbaik.<br /><br />Perlu diingat, menjadi "nomor satu" merupakan hal yang sifatnya sementara, karena siapapun yang datang kemudian bisa "merebut" posisi tersebut!<br /><br />Pada akhirnya, saya sampai pada sebuah pemahaman mengenai "sikap mental menjadi nomor 1":<br /><br /><font style="font-weight: bold;">Jadilah nomor 1</font><br />Mengherankan pada kenyataannya para pesaing hampir selalu lebih banyak mengerahkan segala upayanya untuk mengekor sang nomor 1 daripada untuk "menyalipnya".<br /><br /><font style="font-weight: bold;">Jadilah nomor 2</font><br />Merupakan cara/usaha yang jauh lebih mudah dan relatif menggunakan biaya yang jauh lebih murah mempelajari segala sepak terjang yang dilakukan sang nomor 1 saat Anda persis berada "di belakangnya".<br /><br /><font style="font-weight: bold;">Jadilah nomor 3</font><br />Tidak masalah menjadi nomor 3, nomor 1 hanyalah "gelar juara bertahan"sedangkan nomor 2 jaraknya hanya selangkah di depan Anda!<br /><br />Semoga bermanfaat.<br />Salam Sukses Selalu!<br /><br />___________________________________________<br /><br />Samuel Tan -Salesmanship Trainer, Book Author<br />Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-88191938038697419472011-12-16T21:06:00.000+07:002011-12-16T21:09:57.513+07:00Inilah Rahasia Kesuksesan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5elWxcKXfdXdajuC_X2Sq5eSeWLOw1n2bBwSJPeerPZK78_FMBhSBnQGB7fTXmZ1M27wb_sq-E1mq6G3vdwoeiqHs0Df7Itb7t0diadZHhZh6rdbXH-edxrVjPg6mv47dYaJMz-Qfydc/s320/rahasia-sukses.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5elWxcKXfdXdajuC_X2Sq5eSeWLOw1n2bBwSJPeerPZK78_FMBhSBnQGB7fTXmZ1M27wb_sq-E1mq6G3vdwoeiqHs0Df7Itb7t0diadZHhZh6rdbXH-edxrVjPg6mv47dYaJMz-Qfydc/s320/rahasia-sukses.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-family: verdana;">Seorang </span><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">wartawan (W)</span><span style="font-family: verdana;"> mewawancarai satu orang bernama </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">"Kesuksesan" (S)</span><span style="font-family: verdana;">. Berikut adalah perbicangan yang mereka lakukan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Kamu begitu dipuja-puja, dicintai dan dikejar banyak orang di dunia ini, tapi kenapa kamu begitu jual mahal?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Aku memang harus jual mahal, kalau tidak, semua orang tidak akan mengejarku lagi."</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Lalu, boleh tahu tidak kamu itu orangnya seperti apa?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Intinya aku orangnya jual mahal dan tidak gampang mencintai seseorang."</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Bisakah dijelaskan lebih detail, saya masih belum paham."</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Di saat orang lain mengejarku, aku akan berlari menjauh. Aku akan membuat mereka lelah, capek, frustrasi, putus asa, hilang semangat, dan bahkan menyerah. Bukan hanya itu, aku akan mengerahkan seluruh pasukan terbaikku yaitu rintangan, tantangan, halangan, masalah, cobaan, dan kegagalan. Aku perintahkan mereka untuk menghadang siapa pun yang berusaha mendapatkanku."</span><br /><br /><div style="text-align: center; font-family: verdana;"> <span style="font-size:small;"><img alt="" src="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzzzzzsuccess.jpg" height="200" width="430" /></span><br /></div><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Kalau begitu, Anda termasuk orang yang berhati kejam!"</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin mereka belajar sesuatu."</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Apa itu?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Aku ingin mereka belajar menjadi lebih kuat ketika menghadapi pasukanku. Aku ingin agar ketika mereka berhasil mendapatkanku, mereka lebih menghargaiku, agar mereka sadar betapa berharga dan berartinya diriku bagi hidup mereka. Memang aku jual mahal, tapi jika mereka bisa mendapatkanku, aku pasti akan membuat mereka bahagia dan bangga. Aku hanya akan menjadi milik orang-orang yang bersungguh-sungguh, serius, berkomitmen dan berani melakukan apa pun untukku. Aku mencintai orang-orang seperti itu. Aku tidak begitu suka dengan orang yang gampang menyerah, yang baru gagal sekali saja langsung mundur dan tidak berani berjuang lagi."</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Apakah ada lagi yang ingin Anda sampaikan pada mereka yang sedang dan berusaha mengejar Anda?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153); font-family: verdana;">S: "Siapa pun berhak mengejarku. Tapi tidak semua orang bisa mendapatkan diriku. Hanya orang-orang yang pantang menyerahlah yang benar-benar bisa meluluhkan hatiku dan membuatku jatuh cinta padanya."</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">W: "Terima kasih atas wawancaranya."</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Pesan kepada pembaca:</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kesuksesan dari waktu ke waktu selalu menjadi daya tarik dan menjadi incaran semua orang. Kesuksesan memungkinkan orang yang mencapainya dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas, lebih baik dan lebih bahagia. Tapi kenyataannya, tidak semua orang bisa mencapainya. Lebih banyak orang yang tidak berhasil daripada yang berhasil di dunia ini.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kesuksesan memang adalah hak semua orang. Tapi, sebelum mendapatkan haknya, seseorang haruslah melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu. Apa kewajiban yang harus dilaksanakan? Tidak lain adalah usaha dan tindakan nyata, bukan hanya ucapan belaka. Bukan hanya itu, seseorang juga harus membutuhkan sikap mental positif, optimis, gigih, dan pantang menyerah.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Di depan setiap kesuksesan, terdapat berbagai tantangan dan rintangan yang harus dilewati. Tantangan dan rintangan itulah yang sudah memakan banyak "korban", yakni orang-orang yang memutuskan menyerah dan pensiun dari usaha mengejar apa yang sebelumnya dicita-citakan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Jika kewajiban sudah kita lalui dengan baik, maka hak untuk sukses akan datang dengan sendirinya. Jangan terjebak dalam sikap yang salah, di mana kita hanya menuntut hak kita tanpa mau membayar harga dari hak tersebut.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">______________</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">SUHARDI (Penulis buku "Patterns of Success")</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-49835376155632272682011-12-02T14:52:00.000+07:002011-12-02T15:04:23.441+07:00Cara Sederhana untuk Memotivasi Diri Sendiri<span style="font-family:verdana;font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_b4061.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 56px; height: 75px;" src="http://www.andriewongso.com/photopenulisthumb/th_b4061.JPG" alt="" border="0" /></a><strong><em>Seringkali kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri yang membuat kita melupakan potensi diri kita sendiri. Untuk situasi ini, ternyata ada solusi sederhana.</em></strong></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;"><br /><br /></span></span>"Memotivasi diri sendiri sebenarnya tidak begitu sulit," begitu kata motivator Anthony D. Carter. Malah, katanya, ada cara-cara sederhana untuk melakukannya:</span><strong><br /><br />1. Tetap fokus. </strong><br /><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan. Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. </span></p> <p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"> Cara agar kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan hilang dengan sendirinya.</span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>2. Bacalah <em>success stories</em>. </strong><br />Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakangan si tokoh hampir mirip dengan keadaan kita saat ini. </span></p> <p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"> Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu. Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.</span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>3. Cari dukungan. </strong><br />Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka. Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal kepercayaan diri kita.</span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>4. Catat perkembangannya. </strong><br />Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah dicapai. </span></p> <p style="font-family:verdana;"> <span style="font-size:100%;"><img src="http://www.andriewongso.com/otherimage/zzzzzcharts.jpg" alt="" height="205" width="208" /></span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>5. Rayakan pencapaiannya. </strong><br />Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. </span></p> <p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"> Bentuk apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada tahapan-tahapan berikutnya.</span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>6. Belajar dari kegagalan. </strong><br />Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya, jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.</span></p><p style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>7. Nikmati perjalanannya. </strong><br />Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal. Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat.Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah gairah dan kepercayaan diri kita. </span></p> <p style="font-family:verdana;"> <span style="font-size:100%;"><em>Itulah nasihat dari Anthony D. Carter. Nah, sampai sebesar apa motivasi yang kita miliki untuk mencapai mimpi kita? Jika sedang </em>down<em>, langkah di atas layak untuk dicoba. </em></span> </p>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-77202303226212178382011-03-05T15:02:00.000+07:002011-12-02T15:04:23.441+07:00KUMPULAN MAKALAH - Makalah Pentingnya Administrasi Pendidikan<br />Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-40858124356478749272011-03-05T15:01:00.000+07:002011-03-05T15:02:47.095+07:00KUMPULAN MAKALAH - Peran Administrasi Bisnis Dalam Pembangunan Bangsa<div style="text-align: center; font-family: verdana;"><b>PERAN ADMINISTRASI BISNIS DALAM PEMBANGUNAN BANGSA</b></div><br /> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Studi administrasi bisnis bukan merupakan suatu bidang yang baru, melainkan telah dikenal sejak lama; dahulu barangkali masih dinamakan administrasi niaga. Akan tetapi, posisi ilmu administrasi bisnis dewasa ini kerap menjadi rancu, seolah-olah terjadi over-lapping dengan ilmu manajamen. Inilah tema yang ingin dikupas dalam tulisan singkat ini. Ini penting untuk dipahami, agar kita dapat melihat dengan lebih jelas dimana sebenarnya posisi administrasi bisnis itu sendiri, dan dengan demikian dapat mendefinisikan domain atau wilayah kajian yang sebenarnya dari disiplin ilmu ini.<br /><a name="more"></a><br /><br />Selain itu, secara praktis, ini berimplikasi kepada perumusan gagasan-gagasan yang lebih tajam dan inovatif, dimana administrasi bisnis perlu mengembangkan pemikiran yang sesuai dengan bidang kajiannya, yakni memberikan kerangka ilmiah kepada aktivitas bisnis yang berkembang di masyarakat. Ini penting sebagai bentuk sumbangan nyata dunia akademis kepada masyarakat.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><b>Administrasi dan Manajemen</b></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Mengapa harus dibedakan antara administrasi dan manajemen? Tentu saja, karena pada hakekatnya keduanya adalah bidang yang terpisah dan memiliki fokus penerapan yang berbeda pula pada level praktek. Kedua hal ini diperlukan dalam mengelola organisasi, termasuk di bidang bisnis, karena masing-masing menyumbangkan peran tersendiri. Namun, sekali lagi, administrasi dan manajemen adalah dua hal yang berbeda. Untuk organisasi-organisasi bisnis kita dapat menerapkan pembedaan berikut ini:</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Administration is the function of industry concerned with the determination of corporate policy, co-ordination of production, finance and distribution, the settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the executive… Management is the function of industry concerned with the carrying out of policy within the limits set up by administration and the employment of the organization for particular objects set before it (Sheldon, 1924; Urwick, 1929, 115-116; Dunsire, 1973, 43).</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Jadi, dalam organisasi bisnis, administrasi adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Singkatnya, administrasi bertugas menentukan setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Sementara, manajemen adalah fungsi dari organisasi yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumberdaya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.<br /><br />Pemahaman terhadap perbedaan yang mendasar antara administrasi dan manajemen ini, bukan sekedar upaya untuk membedakan satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lain yang secara kebetulan memiliki kemiripan. Di dalam perbedaan tersebut terdapat konsekuensi praktis maupun teoritis, sehingga perlu dicermati untuk menghindari kerancuan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya.</div><span style="font-family: verdana;">Salah satu contoh lain, kita dapat melihat perbedaan berikut ini:</span><br /> <br /> <ul style="font-family: verdana;"><li>In business, administration consists of the performance of business operations and thus the making or implementing of major decisions. Administration can be defined as the universal process of organizing people and resources efficiently so as to direct activities toward common goals and objectives.</li></ul><ul style="font-family: verdana;"><li>In some organisational analyses, management is viewed as a subset of administration, specifically associated with the technical and mundane elements within an organization's operation. It stands distinct from executive or strategic work. (WIKIPEDIA DICTIONARWIKIPEDIA DICTIONARY)</li></ul><br /><span style="font-family: verdana;"> Di sini dapat dicermati adanya pemisahan yang jelas antara fungsi administrasi dan fungsi manajemen dalam bisnis. Bahwa dalam bidang bisnis, administrasi adalah mencakup penyelenggaraan operasi-operasi bisnis, yakni membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan besar (major decision) bagi organisasi.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Sebaliknya, manajemen dapat dipandang adalah bagian (subset) atau perpanjangan tangan administrasi, khususnya berkaitan dengan unsur-unsur teknis dan keseharian di dalam operasi organisasi. Manajemen berdiri terpisah dari tugas eksekutif dan strategik yang merupakan tugas pokok administrasi. Oleh karena itu, administrasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses universal yang mengorganisasikan manusia dan sumberdaya secara efisien, sedemikian rupa sehingga mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi kepada sasaran-sasaran dan tujuan bersama.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Kita dapat memahami bahwa di tingkat praktek barangkali akan sulit menarik garis pemisah yang tegas antara administrasi dan manajemen. Kedua-duanya difungsikan untuk menggerakkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya, dan kedua-duanya dimaksudkan untuk mengelola sumberdaya organisasi (baik faktor manusia maupun material) sebaikbaiknya. Seolah-olah keduanya berbaur menjadi satu pada level praktek. Namun, setidaktidaknya perbedaan ini harus diperlihatkan dengan jelas pada level teoritik atau kajian keilmuan. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan atau salah menempatkan posisi bidang ilmu.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Hodgkinson (1978: 5) sangat perhatian terhadap persilangan posisi ini. Ia mendefinisikan administrasi sebagai: ”those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations”. Sementara manajemen diartikan, “those aspects wich more routine, definitive, programmatic, and susceptible to quantitative methods.” Jadi, administrasi adalah aspek-aspek yang lebih berurusan dengan penetapan arah organisasi, sementara manajemen mengurusi bagaimana mencapai arah yang telah ditetapkan tersebut. Oleh karena itu Hodgkinson meletakkan administrasi pada level atas (para pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi), sementara manajemen ada pada level menengah-bawah.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented) sementara manajemen berorientasi pada sarana atau cara (means-oriented). Dia mengutip pula Herbet A. Simon (1957), yang dalam bukunya Administrative Behavior mendefinisikan adminsitrasi secara amat simpel sebagai “the art of getting things done”. Kendati ringkas, namun pengertian ini memadai karena menekankan administrasi sebagai seni (art), sementara manajemen lebih dekat kepada teknis (science). Sampai di sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan, bahwa titik-berat ilmu administrasi bisnis adalah memimpin bisnis, dalam arti menetapkan arah dan mengelola proses organisasi secara makro untuk mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin dari sumberdaya yang ada.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Kemampuan seorang administrator bisnis bukan semata-mata diukur dari seberapa efisien dan efektif ia memimpin, melainkan pertanyaan yang lebih mendasar: apakah arah kepemimpinannya akan membawa suatu bisnis ke arah yang tepat, atau tidak? Apakah ia mampu menggunakan seni kepemimpinannya untuk menggerakan unsur manusia dalam organisasi, atau tidak? Apakah ia mampu merefleksikan posisi organisasi di dalam lingkungan operasionalnya dan menetapkan strategi yang tepat, atau tidak? Singkatnya, semua ini adalah ukuran-ukuran kualitatif dari suatu proses bisnis. Sementara seorang manajer tidak dituntut demikian, melainkan lebih pada pertanggung-jawaban terhadap penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Dengan kata lain, alat ukurnya adalah metode kuantitatif. Apa implikasi dari perbedaan tugas dan tanggung-jawab tersebut? Jika dilihat dari sudut-pandang keilmuan, berarti mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis harus mengenal dan menguasai hal-hal yang diperlukan oleh seorang administrator dalam mengelola bisnis. Tentu saja, perangkat-perangkat teknis yang diperlukan untuk menjalankan organisasi bisnis perlu dikuasai, yang dalam hal ini adalah ilmu manajemen bisnis. Namun yang lebih mendasar, bahwa pengelolaan bisnis di tangan seorang administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.</span><br /> <br /> <br /> <b style="font-family: verdana;">Profil Entrepreneurship</b><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Kalau kita sepakat bahwa administrasi bergerak pada upper level dan terutama bersifat kebijakan, dan bahwa tugas dan fungsi administrator dalam bisnis adalah pada level strategik dan outward-looking, maka gagasan ini membawa kita pada premis berikutnya: bahwa “adminsitrator tidak lain adalah seorang pemimpin”. Dan, jika dipahami dari perspektif bisnis, seorang pemimpin dibedakan dari manajer adalah dari aspek visi dan jiwa entrepreneurship.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Seorang pemimpin bisnis tidak akan membawa manfaat yang berarti bagi organisasi bisnis yang dikelolanya, kecuali ia memiliki semangat entrepreneurship yang tinggi. Dia harus memiliki wawasan atau horizon pandangan yang luas, berani mengambil keputusan yang sulit atau melawan arus, melihat jauh ke depan, dan tentu saja harus kaya dengan ide-ide orisinil dan segar. Tanpa kemampuan dan daya inovatif yang kuat, seorang pemimpin bisnis akan tertinggal dalam persaingan, dan tidak mampu membaca atau melihat peluang yang tersedia pada market. Organisasinya akan berada pada urutan belakang, atau sekedar pengekor dari yang sudah ada.</span><br /> <br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Warren Bennis (1989), On Becoming a Leader, menjelaskan perbedaan manajer dan leader sebagai berikut:</span><br /> <br /> <ol style="font-family: verdana;"><li>Tugas manajer mengelola, tugas pemimpin melakukan inovasi</li><li>Manajer adalah copy, pemimpin adalah orisinal</li><li>Manajer berfokus sistem dan struktur organisasi; pemimpin berfokus pada unsur manusia ( people )</li><li>Manajer menitik-beratkan kontrol; pemimpin menekankan kepercayaan (trust)</li><li>Manajer mengambil sudut pandang jangka pendek, pemimpin melihat perspektif jangka panjang.</li><li>Manajer memperhatikan ke dalam dan tugas keseharian (bottom-line); pemimpin melihat keluar dan mencari visi ( horizon )</li><li>Manajer cenderung meniru (imitates); pemimpin membuat hal baru (originates)</li><li>Manajer menerima status quo; pemimpin menantang status quo administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.</li><li>Manajer adalah pelaksana yang baik (classic good soldier); pemimpin adalah pribadi tersendiri.</li></ol><span style="font-family: verdana;">10. Manajer memikirkan bagaimana melakukan hal-hal secara benar (does things right);</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Pada tataran ideal inilah seharusnya mereka yang mempelajari administrasi bisnis menempatkan dirinya. Pemahaman yang mendalam mengenai apa dan siapa itu entrepreneur merupakan dasar dalam memahami kajian administrasi bisnis. Termasuk di sini barangkali salah-paham yang kerap terjadi ketika orang mendengar kata ”wiraswasta” atau ”wirausahawan”, dan membayangkan sosok seorang pengusaha kecil yang bergelut dengan kegiatan-kegiatan bisnis berskala minimal, katakanlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Pandangan ini tidak seratus persen salah, tapi dapat menyesatkan. Pada intinya, kewiraswastaan atau entreprenurship bukan masalah besar atau kecilnya usaha, melainkan pada karakteristik khusus yang menandai cirinya sebagai tipikal seorang pemimpin bisnis. Artinya, jika ia seorang wirausahawan sejati maka pada suatu ketika bisnis yang ia kembangkan pasti akan meningkat atau menanjak, dan tidak menutup kemungkinan mencapai skala besar.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Bill Gates barangkali salah satu sosok wirasuhawan kontemporer yang saat ini paling dikenal, karena terhitung telah menjadi orang terkaya di dunia (konon dia memulai bisnisnya dari ruang garasi). Tekad dan kegigihan seorang pemimpin bisnis inilah yang seharusnya menjadi ranah administrasi bisnis. Tentu saja, semua ini dalam konteks studi atau kajian akademis, bukan biografi atau sekedar cerita suka-duka seorang bisnisman mengembangkan usahanya. Jadi, titik-berat kepada pendalaman mengenai hakekat kewirasuhaan itulah yang perlu ditekankan, kendati tidak semua mereka yang belajar administrasi bisnis akan menjadi wirausaha. Ini sekedar untuk menekankan domain utama disiplin ilmu kita, yakni menekankan pada aspek adminsitrasi sebagai penentu atau leader dalam organisasi bisnis.</span><br /> <br /> <br /> <b style="font-family: verdana;">Pentingnya Ekonomi dalam Pembangunan</b><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Mengapa persoalan di atas perlu dikemukakan secara terperinci, tidak lain adalah agar ilmu administrasi bisnis dapat menempati perannya yang sesuai dalam pembangunan bangsa. Kita secara jujur harus mengakui bahwa bangsa Indonesia masih sangat lemah pada aspek ini, yakni pengembangan jiwa entrepreneurship. Barangkali saat ini tidak sedikit orang yang berkeinginan atau telah pula mencoba untuk menjadi usahawan. Tidak sedikit pula di antara mereka yang sungguh-sungguh memiliki jiwa kewirausahaan. Artinya pada level praktek, kita barangkali tidak akan kekurangan stok entrepreneurship.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Namun, pada sisi lain, kita harus mengakui bahwa pemahaman keilmuan mengenai hal ini secara akademis masih sangat terbatas dikembangkan di Indonesia. Padahal tidak sedikit universitas atau akademi yang mengajarkan administrasi bisnis. Boleh jadi persoalannya adalah pada tataran konseptual sebagaimana diuraikan di atas. Jika perbedaan domain antara ilmu administrasi bisnis dan manajemen tidak dipahami secara tepat, maka tidak salah kalau konsep-konsep atau gagasan yang dikembangkan juga akan ikut terbawa keliru. Ini adalah semacam otokritik bagi kita bersama, yakni orang-orang yang bergerak di lapangan keilmuan administrasi bisnis.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Dengan perangkat-perangkat keilmuan yang tidak dikembangkan dengan proporsi yang sesuai dengan domain dari disiplin ilmu itu sendiri, akan sulit diharapkan suatu kemajuan ilmiah dalam aplikasi praktis ilmu administrasi bisnis itu sendiri. Pada gilirannya, kebutuhan masyarakat akan wawasan keilmuan yang dibutuhkan untuk mendukung dunia bisnis juga tidak terpenuhi dengan baik. Menurut Schumpeter (dalam Mintzberg et.al., 1998: 125-8), seorang entrepreneur tidak mesti seseorang yang menanamkan modal awal untuk membangun suatu usaha atau menemukan suatu produk baru yang menjanjikan peluang. Seorang entrepreneur adalah orang yang memiliki gagasan bisnis (business idea). Suatu gagasan barangkali kelihatan remeh atau sepele, namun di tangan seorang entrepreneur ia bisa menjadi sesuatu yang powerful, dan pada gilirannya mendatangkan keuntungan (profitable). Dalam mengelola usaha, dia tidak dibatasi oleh kalkulasi-kalkulasi teknis atau kuantifikasi, melainkan lebih mengandalkan intuisi, penilaian (judgment), kebijaksanaan (wisdom), pengalaman, dan pemahaman (insight).</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Kreativitas mereka tidak dibatasi oleh cara-cara yang ada, melainkan mampu menemukan kombinasi-kombinasi baru yang menguntungkan, yang boleh jadi tidak dilihat orang sebelumnya. Dari penjelasan ini, kita bisa mengatakan bahwa akan sangat terbatas sumbangan ilmu administrasi bisnis bila ia terpaku pada aspek teknis dan pengelolaan operasional dan manajemen keseharian organisasi. Justru pada domain inilah ilmu ekonomi dan manajemen tidak banyak berbicara (Minztberg, 1998: 125), karena sudah melekat pada aspek-aspek operasional yang cukup rumit dalam dunia bisnis. Pada sisi ini, administrasi bisnis seharusnya masuk dan memberikan kontribusinya.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Jika dilihat dari perspektif makro, yakni pembangunan sebuah negara, maka kita tidak bisa memungkiri bahwa ekonomi merupakan tulang-punggung yang sangat penting. Indonesia kaya akan sumberdaya alam, jumlah penduduk, posisi geografis yang strategis di antara dua benua, dan lain-lain. Namun, tanpa pemahaman semangat kewirausahaan yang dilandasi oleh pengembangan keilmuan yang tepat di bidang administrasi bisnis, maka segenap potensi tersebut tidak akan bisa termanfaatkan dengan baik.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Dan, kita cukup melihat kepada tetangga kita yang kecil, yakni Singapura, sebagai sekedar perbandingan. Tanpa modal kekayaan alam dan luas wilayah yang relatif sangat kecil, negara tersebut mampu menempatkan diri di tengah-tengah persaingan global yang ketat. Bahkan untuk aspek turisme, kita harus berkaca kepada negara ini. Tanpa modal kekayaan panorama alam, ragam budaya, dan lain-lain yang berlimpah kita miliki, Singapura toh tetap mampu menarik para pelancong dari berbagai penjuru dunia.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Demikian pula untuk sektor-sektor jasa, yang mengandalkan kapasitas sumberdaya manusia terdidik, negara ini termasuk yang paling menguasai di wilayah Asia Tenggara. Tentu saja, ilmu administrasi bisnis bukan satu-satunya yang patut disalahkan untuk ketertinggalan kita ini. Banyak faktor yang berpengaruh dan dapat menjelaskan mengapa Indonesia tidak mampu membangun tulang-punggung perekonomian yang kokoh, khususnya di sektor riil. Akan tetapi, kita dapat mengatakan bahwa tanpa ilmu administrasi bisnis yang dikembangkan dengan baik, maka banyak persoalan dalam perekonomian kita yang tidak bisa terselesaikan sesuai harapan. Artinya, ini adalah tugas penting dari ilmu administrasi. Sinergi antara ilmu dan praktek diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal dalam setiap usaha atau ikhtiar, apa pun itu jenisnya. Apalagi usaha bisnis.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Segala sesuatu harus diperhitungkan secara cermat, penuh perencanaan, dan mengandung konsekuensi langsung terhadap kelangsungan hidup organisasi. Kombinasi antara pengembangan ilmu dan praktek bisnis sangat diperlukan, agar potensi kewirausahaan yang ada di masyarakat mendapat topangan yang kuat dari kajian-kajian ilmiah di bidang administrasi bisnis. Ini sekedar untuk menggaris-bawahi, bahwa mereka yang menekuni ilmu administrasi bisnis tidak boleh hanya terbenam pada aspek-aspek teknikal dari manajemen pengelolaan organisasi bisnis. Harus ada wawasan yang lebih luas, dan mampu menempatkan konsep-konsep administrasi ke dalam konteks yang sesuai, yakni strategi dan tujuan organisasi. Dan dibalik semua itu, adalah adanya pemahaman terhadap hakekat jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai tipikal kepemimpinan dalam dunia bisnis.</span><br /> <br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> PENUTUP</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Untuk pembangunan bangsa, barangkali tidak cukup kita hanya mengandalkan kemurahan hati alam. Harus ada tangan-tangan terampil yang mengolahnya. Dalam wacana dunia bisnis, ini berarti harus cukup tersedia ruang bagi muncul dan berkembangnya jiwa-jiwa wirausaha yang ulet. Namun, ini pun ternyata belum cukup. Harus tersedia pula kajian akademis atau dasar-dasar keilmuan yang kokoh untuk menopang aspek konseptual dari bagaimana sebuah bisnis dibangun dan dijalankan.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Peran ilmu administrasi bisnis adalah mengembangkan konsep-konsep dan dasar keilmuan tersebut, sedemikian rupa sehingga tidak saja aktivitas operasional perusahaan berjalan lancar dan efisien, namun sekaligus pula mendapat arah dan strategi yang tepat serta dipicu oleh semangat kepemimpinan bisnis yang berani mengambil resiko, mampu membaca peluang, dan terus melahirkan ideide kreatif dan segar. Apa yang telah dilakukan oleh kaum wirausaha di negeri kita tidak cukup dibiarkan berkembang secara alamiah, melainkan harus ditopang oleh dunia akademis, yang dalam hal ini tidak lain adalah ilmu administrasi bisnis.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Harus digaris-bawahi dalam catatan penutup ini, bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship bukanlah satu-satunya tema sentral dalam administrasi bisnis. Ini hanya sebagian kecil dari suatu kerangka besar, yakni mengelola organisasi bisnis dari aspek penetapan kebijakan, strategi, dan orientasi organisasi serta pengelolaan aspek human. Mengapa hal ini sangat ditekankan dalam pembahasan ini, tidak lain suatu upaya untuk mencari relevansi keilmuan yang sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa kita. Artinya, pada aspek inilah bangsa kita barangkali harus banyak belajar dan berbenah.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Mereka yang mendalami ilmu administrasi bisnis tentunya tidak akan terlepas dari aspek-aspek teknis manajemen organisasi bisnis. Seorang pemimpin bisnis tidak akan memiliki kompetensi yang cukup apabila dia tidak mengerti tentang detail-detail seperti keuangan, manajemen operasi, pemasaran, distribusi, hubungan supplier, pelayanan konsumen, dan lain sebagainya. Demikian pula mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis, tentu harus memiliki dasar-dasar yang memadai pula untuk memahami aspek-aspek teknis tersebut. Hanya saja, mereka dibedakan dari rekan-rekannya yang mempelajari manajemen adalah dari konteks dan cara memahami aspek-aspek teknis tersebut.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Mereka harus membacanya dari sudut-pandang yang tepat, yakni perspektif seorang pengelola organisasi bisnis pada level penentu atau pengambil keputusan, bukan pelaksana atau manajer level menengah dan bawah. Jadi, upaya kita untuk melakukan reposisi terhadap domain ilmu administrasi bisnis bukan semata-mata pemikiran konseptual yang tidak ada relevansinya dengan praktek. Justru karena alasan-alasan praktikal yang telah diuraikan di atas, maka pendefinisian-ulang terhadap studi administrasi bisnis perlu segera dilakukan. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?</span><br /> <br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> DAFTAR PUSTAKA</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Bennis, W. (1989), On Becoming a Leader, Reading, Mass.: Addison-Wesley.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Dunsire, A (1973), Administration: The Word and the Science, Oxford: Martin Robertson.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Hodgkinson, C (1978), Toward a Philosophy of Administration, Oxford: Basil Blackwell.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Mintzberg, H., Ahlstrand, B. dan Lampel, J (1998), Strategy Safary: A Guided Tour Through</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Wilds of Strategic Management, New York: The Three Press.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;"> Nanus, B. (1992), Visionary Leadership, San Fransisco, Calif: Jossey-Bass.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-86759002989511205742011-03-05T15:00:00.000+07:002011-03-05T15:01:46.072+07:00KUMPULAN MAKALAH - Perkembangan Ilmu Administrasi dan Manajemen<span style="font-family: verdana;">Perkembangan Ilmu Administrasi dan Manajemen, Dalam dunia pendidikan di indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, mulai berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya dunia kedua, khususnya di negara kita indonesia, administrasi pendidikan baru di pekenalkan melalui beberapa ikip sejak tahun 1960-an dan baru masuk sebagai mata pelajaran dan mata ujian di sga/spg sejak tahun ajaran 1965/1966.</span><br /> <a style="font-family: verdana;" name="more"></a><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para pendidik sendiri bayak yang belum dapat memahami berapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu dalam penyelengaraan dan pengembangan pendidikan itu sendiri sebagai ilmu terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan di negara masing-masing.</div><br /><span style="font-family: verdana;"> Sebagai ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial, termasuk perkembangannya di indonesia. Sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang di indonesia, dengan membawa perinsip-perinsip yang universal, akan tetapi dalam perkteknya harus diseduaikan dengan situasi kondisi indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh (impack) terhadap perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri.</span><br /> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan administrasi (administratif capability), bukan saja diperuntukkan dalam lingkungan pemerintah saja, tetapi juga sebagai organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Salah satu tugas tersebut dalam manajemen. Dalam organisasi bisnis dikenal antaralain manajemen pengangkut dan pengiriman, manajemen pembelian gudang, manajemen perencanaan, manajemen operasi, dan sebagainya. Dalam organisasi pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal melainkan hanya ada sejenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen terdepan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: center; font-family: verdana;">BAB II<br />PEMBAHASAN</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">A. Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni (art).<br />Sebagai ilmu pengetahuan admiinistrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial termasuk perkembangan di indonesia. Sekalipun ilmu administrasi baru berkembang di indonesia, dengan membawa prinsip-perinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus di sesuaikan dengan kondisi indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh (impact) terhadaf perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka penigkatan kemampuan administratif (administrativ capability), bukan saja di peruntukan dalam lingkungan pemerintah saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok ‘’appilied sciences’’ karena kemamfaatanya hanya ada apabila perinsip-perinsip, rumus-rumus dan dalil=dalilnya di terapkan mutu berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara . Sedangkan administrasi dalam suatu peraktek atau sebagai suatu seni pada zaman modern sekarang ini merupakan peroses kegiatan yang perlu di kembangkan secara terus menerus, agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai suatu tujuan benar-benar dapat memegang peranan yang dapat di harapkan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu dengan mengembangkan ciptanya/akal pikirannya, rasanya/seninya, karsanya/kehendaknya dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah merupakan unsur-unsur administrasi dalam kehidupan bersama/barmasyarakat. Oleh karena itu administrasi sebagai suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, disana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam praktek. Herbert A.Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerjasama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">B. Administrasi sebagai sesuatu disiplin ilmiah.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan periode sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang sekarang kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya terlihat pada zaman Pemerintahan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya (di Indonesia), zaman Pemerintahan Kerajaan Mesir kuno, zaman Perintahan Kerajaan Tiongkok kuno dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Bukti-bukti peningalan pada zaman tersebut berupa hasil kebudayaan yang sekarang masih dikagumi orang, yaitu candi borobudur, candi kalasan (indonesia). Piramid dari mesir dan pagar tembok raksasa dari tiongkok dll.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Berakhirnya perkembangan administrasi sebagai seni di tandai oleh lahirnya “gerakan manajemen ilmiah’’yang di pelopori oleh frederick w.taylor dari amerika serikat dan henry fayol dari perancis, pada akhir abad XIX dan di sini terdapat dua hal yang perlu di catat,yaitu:</div><ol style="text-align: justify; font-family: verdana;"><li>Berakhirnya setatus administrasi sebagai seni semata-mata dan lahirnya administrasi dan manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (disiplin baru) .</li><li>Berahirnya periode prasejarah dan periode sejarah manusia dalam perkembangan administrasi dan manajemen dan tibanya periode “zaman modern” yang dimulai sejak berahirnya abad yang lalu dan terus berkembang sampai sekarang dalam abad XX ini.</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Perlu di tambahkan di sini bahwa setiap perkembangan ilmu administrasi yang telah dikemukakan di atas, maka pada waktu yang bersamaan timbul perkembangan-perkembangan mengenai substansi-substansi yang mengenai obyek penelitian dalam ilmu administrasi, misalnya : ilmu manajemen, ilmu aorganisasi, ilmu administrasi negara/ niaga, ilmu administrasi keuangan, kepegawaian, material dan lain-lain</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Ilmu pengetahuan timbul dan berkembang oleh karna adanya kebutuhan yang nyata yang dirasakan oleh masyarakat terhadap sesuatu ilmu tertentu. Bagi negara-negara yang pada waktu sekarang ini digolongkan kepada ”negara yang sedang berkembang” (developing countries) dirasakan bahwa teori-teori dan prinsip-prinsip dari pada ilmu administrasi negara yang tradisional yang terutama dikembangkan di dunia barat, khususnya amerika srerikat, sudah tidak memadai terhadap kebutuhan bagi negara-negara yang sedang giat melakukan pembangunan. Oleh karena itu para ahli mulai mengalihkan pikiran, perhatiannya serta waktunya terhadap satu cabang ilmu administrasi yang relevan dengan negara-negara yang sedang berkembang, yaitu ilmu administrasi pembangunan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">C. Pelopor dan bapak ilmu administrasi </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Kenyataan menunjukkan bahwa sebenarnya ilmu administrasi dan manajemen baru di kembangkan pada akhir abad ke-19, yaitu oleh henry fayol dari perancis dan frederick w.taylor dari amerika serikat. Oleh karena kedua orang tersebut telah mengembangkan ilmu administrasi/manajemen yang di angap moderen pada waktu itu, maka mereka di angap sebagai pelopor atau bapak ilmu administrasi/manajemen.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Adapun perbedaan dari pada analisanya ialah kalau H.fayol pendekatanya mendasarkan diri atas administrative manajement (manajemen administratif), sedangkan f.w.taylor karena pengalamannya mendasarkan analisanya atas operative manajemen (manajemen operatif) yang dimaksud dengan administrative manajement ialah suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai ketingkat pimpinan yang terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya. Sedangkan yang di maksud dengan operative manajement ialah pendekatan dari bawah ketingkat yang lebih atas. Titik beratnya ialah efisiensi dan produktivitas para pelaksananya yang terdapat di tingkat bawah.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">D. Henry fayol (1841-1925)</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Henry fayol adalah seorang insinyur bangsa perancis yang bekerja pada industri pertambangan. Berdasarkan analisanya ia menarik kesimpulan bahwa perinsip-prinsip pokok dari poada administarasi dapat diterapkan/dijalankan pada semua bentuk dari pada organisasi.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Menurut fayol administrasi merupakan bagian kegiatan dalam badan usaha. Badan usaha adalah yang melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif) dengan usaha mendapatkan keuntungan yang oftimum dari semua sumber-sumber yang tersedia. Untuk mulaksanakan maksud tersebut diperlukan pekerjaan yang lancar dengan menerapkan ke-6 (enam) fungsi utama, dimana administrasi hanyalah salah satu fungsi kegiatan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Adapun 6 (enam)fungsi/kegiatan itu ialah:</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Kegiatan teknis (operations techniques), yaitu produksi, fabrikasi, pengolahan.</li><li>Kegiatan kommersial (operation commerciales), yaitu jual beli, tukar menukar.</li><li> Kegiatan finansial (operation financieres), yaitu mencari dan menggunakan uang/kapital.</li><li> Kegiatan keamanan (operetion de securite), yaitu perlindungan harta kekayaan dan orang.</li><li>Kegiatan akunting (operetion de comptabilite), yaitu imventaris, neraca, nilai harga, statistik.</li><li>Administrasi (operotion administratives), yaitu perencanaan, pengorganisasian, memimpin, penkoordinasian dan pengawasan.</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Henry fayol mendefinisikan administrasi dalam 5 unsur (elemen)yaitu:</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Untuk meramalkan (forecast) dan untuk merencanakan (planning/prevonyance)</li><li>Untuk mengorganisasi (organizing/organisation).</li><li> Untuk memimpin (commanding/comandement)</li><li> Untuk mengkoordinasi (coordinating/coordinatin).</li><li>Untuk mengawasi (controlling/controle)</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">E. Frederick W. Taylor (1856-1916)</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja di philadelpia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya menungkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas para pekerja. Taylor memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas buruh rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif. </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh perusahaan pabrik baja bethlemen untuk memajukan perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran. Taylor mempelajari pekerja-pekerja yang mengangkat besi batang yang harus di bawa dan diletakkan pada gerbong kereta api tiap besi batangan itu beratnya 92 pon (42 kg) setiap pekerja dapat mengangkut 12 ton (125 kwintal) sehari. Berdasarkan atas percobaan dan analisanya, ya sampai pada kesimpulan bahwa:</div><ol style="font-family: verdana;"><li>Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya, maka perlu diadakan pemilihan pekerja yang baik.</li><li>Setiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya, maka perlu diadakan latihan daripada pekerja agar dapat diperbaiki metode pekerjaannya </li><li>Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan pembagian waktu bekerja dan waktu beristirahat.</li><li>Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar dari pada hasil kerja dan sistem insentif</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> <br /><br /></div><div style="text-align: center; font-family: verdana;">BAB III<br />PENUTUP</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Kesimpulan </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /> Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan administratif (administrative capability), bukansaja di peruntukkan dalam lingkungan pemerintahan saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok “appiliend sciences’’, karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai kehidipan bangsa dan negara.<br /><br />http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/<br /></div>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-54323585359581939802011-03-05T14:57:00.000+07:002011-03-05T15:00:27.680+07:00KUMPULAN MAKALAH - Manajemen Sekolah Dalam Manajemen Inklusif<div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Latar Belakang</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.<br /><a name="more"></a></div><br /> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment (tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal di atas tidak sesuai dengan yang diharapkan dan/atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah kurang optimal.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Manajemen (berbasis) sekolah, memberikan kewenangan penuh kepada Kepala Sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan suatu sekolah, yang meliputi input siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dana, manajemen, lingkungan, dan kegiatan belajar-mengajar.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Berkenaan dengan hal tersebut, perlu disusun Buku Manajemen Sekolah, yang menguraikan tentang berbagai hal yang perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan lainnya dalam rangka menyelenggarakan pendidikan inklusi secara efektif dan efisien.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Tujuan Penulisan Buku</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Setelah membaca Buku Manajemen Sekolah, pembaca (terutama para Pembina dan Pelaksana Pendidikan di lapangan) diharapkan mampu melaksanakan manajemen sekolah inklusi secara efektif dan efisien.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">KONSEPSI MANAJEMEN SEKOLAH</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">A. Pengertian</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Istilah manajemen sekolah acapkali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi ( administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Dalam buku ini, istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:</div><ol style="font-family: verdana;"><li>Merencanakan (planning),</li><li>Mengorganisasikan (organizing), </li><li>Mengarahkan (directing), </li><li>Mengkoordinasikan (coordinating), </li><li>Mengawasi (controlling), dan </li><li>Mengevaluasi (evaluation).</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />B. Ruang Lingkup </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Manajemen (berbasis) sekolah, memberikan kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan sekolah yang bersangkutan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Komponen-komponen tersebut meliputi:</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Input siswa (kesiswaan),</li><li>Kurikulum, </li><li>Tenaga kependidikan, </li><li>Sarana-prasarana, </li><li>Dana, </li><li>Lingkungan (hubungan sekolah dengan masyarakat), dan.</li><li>Kegiatan belajar-mengajar, yang secara diagramatis seperti di bawah ini.</li><li><br /></li></ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center; font-family: verdana;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyC09RABsLfaPVyX3l6Qk-Wq3jluaDEj1oUWn3FVLYQjVMumwmu0eX94wo82hNQi77kkn8dnHTf95j51YdWorbEc8GUTaQBJSFOiTTgfvbdaSy2nI6aFED_C59-eXFa31l8aiMLpTWZoDD/s1600/manajemen+sekolah.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyC09RABsLfaPVyX3l6Qk-Wq3jluaDEj1oUWn3FVLYQjVMumwmu0eX94wo82hNQi77kkn8dnHTf95j51YdWorbEc8GUTaQBJSFOiTTgfvbdaSy2nI6aFED_C59-eXFa31l8aiMLpTWZoDD/s400/manajemen+sekolah.png" border="0" width="400" height="282" /></a></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: center; font-family: verdana;">Gambar 1<br />Berbagai Komponen Pendidikan Yang Perlu Dikelola<br />Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi</div><div style="text-align: center; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: center; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Komponen-komponen tersebut merupakan sub-sistem dalam sistem pendidikan (sistem pembelajaran). Bila terdapat perubahan pada salah satu sub-sistem (komponen), maka menuntut perubahan/ penyesuaian komponen lainnya.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Dalam hal ini, bila dalam suatu kelas terdapat perubahan pada input siswa, yakni tidak hanya menampung anak normal tetapi juga anak luar biasa, maka menuntut penyesuaian (modifikasi) pengelolaan kesiswaan, kurikulum (program pengajaran), tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dana, lingkungan, serta kegiatan belajar-mengajar.<br /><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">C. Prinsip Umum</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Manajemen Sekolah bersifat praktis dan fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi nyata di sekolah.</li><li>Manajemen Sekolah berfungsi sebagai sumber informasi bagi peningkatan pengelolaan pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar.</li><li>Manajemen Sekolah dilaksanakan dengan suatu system mekanisme kerja yang menunjang realisasi pelaksanaan kurikulum.</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />D. Kriteria Manager Pendidikan</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Dalam pelaksanaan manajemen, termasuk manajemen pendidikan/ sekolah, perlu seorang manajer/pemimpin/administrator yang berpandangan luas dan berkemampuan, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Seorang manajer/pemimpin/administrator pendidikan/sekolah diharapkan: </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Memiliki pengetahuan tentang administrasi pendidikan/sekolah yang meliputi kegiatan mengatur: (a) kesiswaan, (b) kurikulum, (c) ketenagaan, (d) sarana-prasarana, (e) keuangan, (f) hubungan dengan masyarakat, (h) kegiatan belajar-mengajar.</li><li>Memiliki keterampilan dalam bidang: (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, (c) pengarahan, (d) pengkoordinasian, (e) pengawasan, dan (f) penilaian pelaksanaan kegiatan yang ada di bawah tanggungjawabnya.</li><li>Memiliki sikap:</li></ol><ul style="font-family: verdana;"><li>Memahami dan melaksanakan kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan;</li><li>Menghargai peraturan-peraturan serta melaksanakannya;</li><li>Menghargai cara berpikir yang rasional, demokratis, dinamis, kreatif, dan terbuka terhadap pembaharuan pendidikan serta bersedia menerima kritik yang membangun; dan</li><li>Saling mempercayai sebagai dasar dalam pembagian tugas.</li></ul><br /><span style="font-family: verdana;">http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/</span>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2998169204143837585.post-53864717882589835452011-03-05T14:55:00.000+07:002011-03-05T14:57:03.814+07:00KUMPULAN MAKALAH - Administrasi Pendidikan dan Penggunaan Teknologi Informasi sebagai Sarana Administrasi<span style="font-family: verdana;">Latar Belakang </span><br /> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan</div><a style="font-family: verdana;" name="more"></a><br /> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Tidak semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administras pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus kapable</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">terhadap teknologi informasi saat ini.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Ruang lingkup pembahasan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Bertolak dari pemikiran tersebut diatas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenagatenaga yang pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya (TI). Padahal sementara ini banyak institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format administrasi, sesuai kepentingan mereka.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, penmulis hanya membatasi dalam membahas:</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ol style="font-family: verdana;"><li>Format baku data administarsi kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan</li><li>Pelayanan informasi data administasi kependidikan.</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /><br />TINJAUAN TEORITIS<br /><br /><b>a. Pengertian Administrasi</b></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan Salah satu bentuk rumusan pengertian adminitasi secara luas yang sederhana antara lain menyebutkan :bahwa administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Selanjutnya, dalam makalah ini penulis mengartikan administrasi dalam pengertian sempit sebagai ketata usahaan. Meskipun sebenarnya antara administrasi dan ketatausahaan mempunyai arti yang jauh berbeda tetapi penulis yakin bahwa antara administrasi dengan ketatausahaan masih mempunyai keterkaitan yang sangat erat..<br /><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">b. Pengertian Tata Usaha</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Ada beberapa pengertian tentang Tata Usaha, tetapi kesemuanya hampir mempunyai kesamaan pengertian yang mengarah kepada pengaturan tulis menulis dan catat mencatat. Berikut beberapa pengertian tentang Tata Usaha</div><ul style="font-family: verdana;"><li>Ditinjau arai asal kata</li></ul><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Tata Usaha terdiri dari dua kata, yaitu “Tata” dan “Usaha” yang masing-masing kurang lebih mempunyai pengertian sebagai berikut Tata adalah suatu peraturan yang harus ditaati., dan Usaha ialah suatu usaha dengan mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti kata, Tata Usaha adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan kerja.</div><ul style="text-align: justify; font-family: verdana;"><li>Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan istilah Tata Usaha ialah penyelenggaraan tulis menulis(keuangan dan sebagainya) di perusahaan, negara dan sebagainya, sedangkan penata usaha ialah orang-orang yang menyelenggarakan taha usaha.</li></ul><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><ul style="font-family: verdana;"><li>The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern memberikan pengertian bahwa tata usaha ialah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keteranagn yang diperlukan dalam setiap usaha kerja. </li></ul><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Selanjutnya, dalam makalah ini tata usaha diberi pengertian sebagai aktivitas administrasi dalam arti sempit yaitu, kegiatan untuk mengadakan pencatatan dan penyusunan keterangan-keterangan sehingga keterangan-keterangan itu dapat digunakan secara langsung sebagai bahan informasi bagi pimpinan organisasi yang bersangkutan atau dapat dipergunakan oleh siapa saja yang membutuhkan.<br /><br /><br />c, Pengertian Pelayanan</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, antara lain : Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayananuga merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat (Munir, 2000; 17). Yang dimaksud pelayan umum adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Menurut Ahmad Batinggi (1999; 12) Pelayanan Umum dapat diartikan sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurus hal-hal yang diperlukan masyarakat/ khalayak umum. Dengan demikian, pelayanan yang baik dan berkualitas adalah pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Masih banyak pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh beberapa pakar, diantaranya Fandi Ciptono dan lain-lainnya.<br /><br />Pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik yang dilakukan oleh suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta termasuk bidang ketata usahaan harus memuat beberapa aspek, antara lain :</div><ol style="font-family: verdana;"><li>Keterbukaan, yaitu adanya informasi pelayanan yang berupa loket informasi yang dimilikinya dan terpampang dengan jelas ;</li><li>Kesederhanaan yaitu mencakup prosedur palayanan dan persyaratan pelayanan</li><li>Kepastian yaitu menyangkut informasi waktu, biaya dan petugas pelayanan yang jelas ;</li><li>Keadilan yaitu memberi perhatian yang sama terhadap pelanggan tanpa adanya diskriminasi yang dapat dilihat dari materi atau kedekatan seseorang ;</li><li>Keamanan dan kenyamanan hasil produk pelayanan memenuhi kualitas teknis dan dilengkapi dengan jaminan purna pelayanan secara administrasi ; </li><li>Perilaku petugas pelayanan menyenangkan pelanggan, yaitu harus tanggap dan peduli dalam memberikan pelayanan dengan tidak mempersulit pelanggan untuk mencari keuntungan priba</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN<br /><br />a. Pembahasan</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Dengan melihat latar belakang, ruang lingkup masalah serta membandingkan dengan berbagai pengertian administrasi dan pelayanan, banyak hal tentang administrasi data kependidikan di sekolah-sekolah yang masih perlu dibenahi sehingga memudahkan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat pengguna informasi kependidikan, maupun kepada siswa yang membutuhkan informasi atau dokumen kependidikan dirinya Dengan adanya teknologi informasi / komputer, selama ini setiap satuan pendidikan atau sekolah memiliki format data administrasi kependidikan dan sistem pengelolaan data adminitrasi kependidikan yang berbeda-beda. Begitu juga program aplikasi yang digunakan juga berbeda-beda, menurut kemampuan petugas pengelolanya. </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Beberapa sekolah ada yang mengelola data administasii kependidikannya dengan program aplikasi Excel, Word dan Acces(Microsoft Ofice), tetapi juga ada yang mengelola dengan program aplikasi dBase Visual atau Foxpro dan bahkan ada yang menggunakan My SQL. Demikian juga petugas pengelolanya juga berbeda-beda peranan dan jabatannya di sekolah. Ada petugas pengelola data administasii kependidikan dari staf Tata Usaha, ada yang berasal dari seorang guru yang dianggap mumpuni penguasaan komputernya, tetapi juga ada yang berasal dari staf administrasi jurusan. Hal ini paling tidak menjadi hambatan dalam rangka tukar informasi antar sekolah atau dalam rangka memberikan pelayanan informasi tentang data administasii kependidikan seperti data kelembagaan, kurikulum, peralatan maupun siswa dan keuangan. </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;">Belum lagi kalau melayani institusi yang membutuhkan data administasii kependidikan sesuai dengan kepentingan mereka seperti data siswa yang khusus berasal dari desa “X” karena akan diberi beasiswa, atau siswa dari keluarga kurang mampu, dan sebagainya Dari pihak-pihak yang berkopenten dan berwenang dibidang pendidikan seperti Depdiknas, Dinas Pendidikan Propinsi dan Dinas Pendidikan Kab/Kota, kelihatannya telah menyadari kondisi ini. Telah diujicobakan dan disosialisasikan sistem pengelolaan data administasii kependidikan dan format data administasii kependidikan melalui berbagai jenis pelatihan maupun workshop. Akan tetapi kurang mendapat respon baik dari sekolahsekolah dengan berbagai alasan. Banyak sekolah yang kurang bersedia memanfaatkan sistem tersebut, karena harus entry data ulang, juga kurang kapable dengan kepentingan sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh, walaupun telah mengisi sistem pengelolaan data administasii kependidikan yang disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah , tetapi untuk kepentingan Ujian Nasional sekolah masih harus mengisi PCPU yang didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh Dinas yang sama.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />Demikian juga format data administasii kependidikan dan sistem pengelolaan data administasii kependidikan yang menggunanan NISN sekolah masih harus memenuhi permintaan data siswa kelas III Dinas Pendidikan Kota sehubungan dengan Uji kompetensi, walaupun semua siswa kelas III telah mempunyaiu NISN, yang data administasii kependidikan sudah ada disana.</div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br />b. Kesimpulan</div><ol style="font-family: verdana;"><li>Agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas akan kebutuhan data administasii kependidikan di sekolah yang bersangkutan, kepala masyarakat, sangat dibutuhkan adanya keseragaman format data administrasi kependidikan yang baku, yang mudah pengelolaanya, mudah pemahamannya serta yang paling penting kapable dengan program aplikasi yang selama ini digunakan oleh sekolah yang bersangkutan. Sudah barang tentu format data harus lengkap, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya.</li><li>Disamping format data administasii kependidikan, juga sistem pengelolaan data administasii kependidikan yang menggunakan progrtam aplikasi uyang sudah familier dengan petugas-petugas pengelolanya. Kalau memang secara teknis harus menggunakan program aplikasi lain, seharusnya ada semacam pendidikan atau pelatihan cara mengkonversi sebuah data administasii kependidikan dari program aplikasi yang digunakanb sekolah ke program aplikasi yang digunakan dalam sistem pengelolaan data administasii kependidikan. Bukan sekedar pelatihan mengoperasikan sistemnya saja atau entry data saja..</li><li>Mengingat data administasii kependidikan sangat penting pernannya sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijaksanaan di bidang pembangunan pendidikan, maka yang paling penting adalah kejujuran dan kedisiplinan petugas pengelola/up date data di setiap satuan pendidikan.</li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Soebroto, R. 1980. <i>Pokok-pokok Pengertian Ilmu Taha Usaha</i>, Jakarta :Balai Pembinaan Administrasi, Akademi Administrasi Negara<br /><br />Ahmad Batinggi, 1999.<i> Manajerial Pelayanan Umum</i>. Universitas Terbuka,Jakarta<br /><br />Ciptono F, 1997. <i>Prinsip-prinsip Total Quality Service</i>. Andi Offset.Yogyakarta<br /><br />Munir, 2000. <i>Manajemen Pelayanan Publik</i>. Bina Aksara. Jakarta<br /><br />Soewarno Handayaningrat, 1996. <i>Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen</i>. Gunung Agung. Jakarta<br /><br />http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/<br /></div>Arfiyan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/05467414620048588202noreply@blogger.com0