Dalam manajmen, yaitu kegiatan mengtur dan memadukan sumberdaya yang ada sehinggatercipta pembahasan yang terdahulu kita telah melakukan eksplorasi terhadap Organisasi, Administrasi, Manajmen, serta Kepemimpinan. Organisasi, adalah sekumpulan individu yang terkait oleh kesamaan tujuan sehingga menciptakan kerjasama diantara mereka. Keseluruhan kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh manusia dalam upaya mencapai tujuan, kita identifikasi sebagai administrasi.
Inti dari administrasi adlah sinergi semua sumber daya dalam kerangka upaya mencapai tujuan organisasi. Sumber daya yangdimiliki organisasi diistilahkan dengan 6 M yang salah satunya adalah man, atau manusia. Sedangkan kepemimpinan adalah perusos mempengruhi manusia melalui komunikasi yang efektif sehingga manusia mau bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan.
Jika dianalisis lebih mendalam, pembahasan-pembahasan sebelumnya difokuskan kepada manusia sebagai elmen subtansional dalam peraktek manajmen. Manajmen dilakukan oleh manusia, untuk kepentingan manusia, dan berasal dari manusia, Dengan demikian, untuk melakukan praktek pengaturan dengan benar, kita harus memahami apa yang disebut sebagai manusia, Tujuannya adalah untuk memahami manusia secara lebih baik dan lebih akurat. Keuntungan pemahaman ini adalah terutama agar kita memahami cara memimpin manusia dengan lebih baik (Leavit, 1978). Dengan memahami manusia, kita akan lebih mudah untuk mempengaruuhi dan menggerakkannya. Secara umum, pemahaman yang memadai tentang manusia akan memudahkan kita bekerja sama dengannya dalam upaya penciptaan kesejahteraan dan kemakmuran bagi manusia itu sendiri.
PEMBAHASAN
Manusia Sebagai Makhluk Jasmani dan Rohani
Sudut pandang yang akan diungkapkan dalam hal ini adalah mengenai hakikat manusia, apakah ia adalah makhluk jasmani atau makhluk rohani? . Atau kedua-duanya? Pembicaraan tentang hakikat manusia telah dimulai sejak zaman Yunani dengan lainnya filosup-filosup ysng mempertanyakan hakikat –baik alam semesta maupun secara spesifik hakikat manusia. Orang pertama yang disebut filosup bernama Thales, yaitu manusia pertama yang bertanya tentang hakikat alam semesta . Thalaes bertanya apakah bahan dasar alam semesta? (Tafsir, 2005). Sejak itu, persoalan hakikat berkembang dan menarik perhatian manusia.
Aliran yang paling tua tentang hakikat adalah aliran materialisme (Tafair, 2005, Hadi 1996). Aliran ini pada iantinya menyatakan bahwa segala yang ada adalah materi, atau kumpulan dari benda-banda. Jika anda melihat harimau, maka hakikat harimau itu adalah sebuah benda, sama dengan batu. Demikian menurut paham materalisme (Tafsir, 2005).
Karena itumaterialisme memandang manusia sebagai sekumpulan benda yang bersifat jasmani. Anda adalah benda-benda yang bernama kepala, badan, tangan dan kaki. Benda-benda tersebut terkait satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan.Kesatuan dari benda-benda tersebut kemudian dinamakan manusi. Anda yang membaca tulisan ini dan saya yang menulis adalah sekumpulan benda. Begitu pun halnya dengan tulisan yang anda baca. Yang membaca dan yang di baca, yang menulis dan yang di tulis, hakekatnya adalah sama. Sama-sama benda, materi.dengan demikian, manusia bersifat jasmani kenyataan bahwa manusia mempunyai badan dan bersifat jasmani adaah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri.badan manusia langsung dapat di amati secara impiris dan keberadaanya dapat di sasari dalam kehidupan sehari-hari (L,2000).
Alasan kaum matrialis sebutan untuk mereka yang mengikuti pemahaman bahwa anusia adalah materi adalah (Tafsir 2005)., pada pikiran yang masih sederhana, aa yang kelihatan, yang bias di raba, adalah kebenaran terakhir,. Penemuan-penemuan menunjukkan betapa tergantungnya jiwa terhadap jiwa,. Dalam sejarahnya manusia memeng bergantung pada badank makanan dan minuman misalnya. Memang ,jika kita barupertama kali mampu menggunakan pikiran, maka yang benar adalah yang bias di indra. Yan gbenar adalh sesuatu yang bias di lihat, di dengar (suara), di cium (bau), di raba dan di kecap.di luar yang bias di indra adalh sebuah kepalsuan. Sesuatu yang jakekat adalah sesuatu yang bias di indra, yaitu materi.
Selanjutnya, jika badan anda sakit, maka jiwa anda juga ikut sakit. Jika anda sakit gigi anda cendrung mudah marah.hal ini, menurut kaum matrialis menunjukkan bahwa badan lebih penting dari pada jiwa. Setidaknya ketika badan sakit, jiwa juga ikut di pengaruhi. Alas an selanjutnya adalah bukti ketergantungan manusiaterhadap badan. Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan benda-benda seperti makanan, minuman, alat untuk memasak, alat untuk melindungi diri dari cuaca yang kita sebut dengan pakaian dan tempat tinggal, serta benda-benda lain yang di butuhakn manusia untuk bertahan hidup seperti sejata dan alat-alat peperangan. Sesuatu yang tergantung pad abenda,tentunya adalah benda juga. Seperti es yang tergantung pada air. Maka er adalh air juga.
Kaum matreealis beranggapan bahwa peristiwa mwntal –berpikir pada manusia misalnya-adalh pernyataan tanpa makna atau kalaupunbermakna, pastilah sinonim dengan ungkapan mengenai benda-benda (Hadi, 1996). Hal nii menunjukkan bahwa pikiran, bagi kaum matrealis adalah sesuatu yang tidak ada. Kalaupun ada, pikiran adalah akibat dari adanya benda. Pikiran baru ada kalau ada benda yang berpikir, yaitu otak
Dalam pisikologi, aliran matrealisme berkembang menjadi Behaviorisme ( Hadi 1996). Matrealisme biasnya erat kaitannya degan emprialisme, yaitu aliran pemikiran yang menyatakan bahwa bebenaran adalah sesuatu yang bisa. Aliran matrealisme dengan ajaran Empirisme yang bergabung dengan Utilitarianisme dan Hedonisme kemudian menjadi Behapirisme. Uturitianisme adalah paham yang mengajarkan bahwa sesuatu ynag benar adalh sesuatu yang berguna. Sesuatu yang berguna akan di beri ganjaran berupa hadiah dan yang tidak berguna akan di buang dengan du berikan hukuman hadiah dan hukuman terutama di tunjukkan kepada badan manusia-hanya bersifat fisik saja.
Jadi, sebuah pemikiran di kataka memiliki nilai kebenaran jika pemikiran tersebut berguna bagi manusia. Pikiran yang berguna akan di berikan hadiah sedangkan yang tidak berguna akan di buang melalui mekanisme hukuman untuk menghilangkan sesuatu yang tidak berguna. Sedangkan Hedonisme adalh pilsafat etika yang pada intinya menyatakan bahwa manusia adalah makluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri dengan mencari kesenangsan dan menghindari penderitaan (Rakhmat 2001,)
Di dalam hedonisme, yang terpenting adalah kesenangan. Kesenangan yang bersifat badaniah, seperti makanan yang enak, minuman yang lezat, dan kesenangan lainnya seperti kenikmatan seksual. Manusia, dalam kehidupan hanya mempunyai dua sisi, yaitu mencari kesenangan badaniah dan menghidari penderitaan. Dengan demikian, manusia sama dengan hewan yang kerja hariannya adlah makan dan tidur- termasuk juga meniduri lawan jenisnya.
Kaum behavioris menggap manusia di bentuk oleh lingkungan. Behaporis tidak mau mempersoalkan apakah manusia itu baik atau jelek, rasional atau emosionl. Behaviorisme hanya berfokus pada upaya pembentukkan manusia melalui lingkungan. Karena itu, manusia menjadi sangat plastic, dalam arti manusia bisa dibentuk menjadiapa saja dengan menciptakan lingkungan yang relevan (khmat, 2001). Dengan demikian, manusia sama saja dengan tanah liat yang bisa diubah bentuknya menjadi apa saja. Manusia bisa menjadi malaikat jika lingkungannya adalah lingkungan malaikat. Sebaiknya manusi bisa menjadi iblis yang menakutkan jika manusia berada disarang iblis. Pendeknya , manusia adalah cermin dari lingkungan tempat ia tumbuh dan besar.
Kaum behavioris berpendapat bahwa organisme dihadirkan tanpa sikap social atau pisikologis. Perilaku adalah hasil pengalaman dan perilaku digerakkan atau dimotipasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengrungi penderitaan (Rakhmat, 2001).Manusia adalah makhluk badaniah, karena itu manusia tidak memiliki sikap dan kebutuhan pisikia. Manusia baru mepunyai sikap setelah manusia mengalaminya didalam lingkungan tertentu. Anda akan bersikap negatifterhadap sesuatu yang pernah menyakiti anda. Anda tidak dapat menentukan sikap terhadap sesuatu yang belum pernah alami.
Karena manusia adalah badan saja, maka kebutuhan manusia hanya bersifat badaniah, seperti kebutuhan makan, minum, sandang, pangan, apan dan kebutuhan seksual. Pendenya, kebutuhan manusi hanya bersifat material saja,. Diluar kebutuhan tersebut, tidak ada kebutuha. Dengan demikian, prilaku manusia selalu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan materilnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesipulan yang dapat kami ambil dari makalah kami ini yang berjudul Hakikat Manusia Dalam Pandangan Manajmen adalah pada hakikatnya manusia itu tanpa manajmen apapun yang ia kerjakan tidak akan pernah efektif dan efesien (tidak akan bisa jalan sesua apa yang ia inginkan ). Karena manusia tanpa manajmen ibaratnya motor tanpa bensin tidak akan ada guanya.
Saran
Saran kami adalah semoga makalah kami ini dapat bermanpaat bagi kami peribadi dan pembaca dan apabila ada kesalahan ddalam makalah kami ini kami mohon keritikanya yang sifatnya membangun agar dai kemudian hari kami dapat menyempurnakannya.
http://kumpulanmotivasi2.blogspot.com/
0 Responses So Far: